TKA China Dipanggil ke RI, Fadli Zon: Masihkah Kita Tuan di Negeri Sendiri?

Minggu, 09 Agustus 2020 | 14:12 WIB
TKA China Dipanggil ke RI, Fadli Zon: Masihkah Kita Tuan di Negeri Sendiri?
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon merasa prihatin dengan banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terus didatangkan ke Indonesia. Ia mengaku kehabisan kata-kata untuk menggambarkan fenomena tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon. Fadli Zon mengaku sudah tak lagi mampu menggambarkan fenomena masuknya TKA China.

Di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi yang menghantam Indonesia, para TKA China terus didatangkan ke dalam negeri. Mereka dipanggil untuk menjadi tenaga ahli di sejumlah perusahaan dalam negeri.

"Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan masih terus masuk TKA China ke RI di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Minggu (9/8/2020).

Baca Juga: Aksi Penolakan TKA China Kembali Digelar di Konawe, Massa Lakukan Sweeping

Fadli Zon merasa prihatin dengan adanya fenomena tersebut. Dalam cuitannya, Fadli Zon juga melontarkan sebuah sindiran ironi yang menggambarkan kondisi Indonesia saat ini.

"Masihkah kita tuan di negeri sendiri?" ungkap Fadli Zon.

Komentar Fadli Zon soal TKA China masuk RI (Twitter/fadlizon)
Komentar Fadli Zon soal TKA China masuk RI (Twitter/fadlizon)

TKA China berbondong-bondong masuk ke Indonesia untuk mencari penghasilan. Termutakhir, ratusan TKA China masuk ke wilayah Pulau Bintan, Kepulauan Riau pada Sabtu (8/8/2020).

Para TKA China tersebut akan bekerja sebagai tenaga ahli konstruksi di PT Bintan Alumina Indonesia di Galang Batang. Nantinya, mereka akan dikontrak selama enam bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi.

Sebelumnya, sebanyak sebanyak 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China akan kembali masuk ke Indonesia sekitar akhir Juni atau awal Juli mendatang.

Baca Juga: TKA China di Konawe Tingkatkan Skill Pekerja Lokal

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, kehadiran TKA China adalah untuk mempercepat pembangunan smelter dengan teknologi RKEF dari China.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menjelaskan, teknologi RKEF diklaim bisa membangun secara ekonomis, cepat, dan memiliki standar lingkungan yang baik.

Teknologi itu juga menghasilkan produk hilirisasi nikel yang bisa bersaing di pasar internasional.

"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan mempercepat pembangunan smelter dimaksud. Setelah smelter tersebut jadi, maka TKA tersebut akan kembali ke negara masing-masing. Pada saat operasi, mayoritas tenaga kerja berasal dari lokal," ungkap Jodi.

Ia memberi contoh di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, yang saat ini mayoritas sudah beroperasi secara penuh, mempekerjakan 39.500 tenaga kerja lokal dan 5.500 TKA.

Masuknya TKA ke Indonesia mendapatkan kecaman dari banyak pihak. Belum lama ini, serikat buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak pemerintah untuk memulangkan kembali para TKA China, terlebih saat ini banyak tenaga kerja Indonesia terkena PHK selama pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI