Bosan di Rumah Jadi Sebab Banyak Muncul Klaster Baru Virus Corona

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 21:59 WIB
Bosan di Rumah Jadi Sebab Banyak Muncul Klaster Baru Virus Corona
Ilustrasi. [ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Kesehatan Masyarakat, Profesor Ascobat Gani berpendapat, banyak orang-orang mencari kegiatan untuk mengatasi kebosanan selama pandemi covid-19.

Namun, dia mencatat, banyak kegiatan yang tidak masuk dalam kategori 'stay at home' tersebut berpotensi menciptkan suatu klaster.

"Saya amati dengan stay at home ini, orang mencari kegiatan-kegiatan yang mengompensasi kebosanan. Saya lihat di pemukiman, anak-anak berkumpul, bukan tinggal di rumah, nongkrong di pertigaan begitu. Itu potensial," ujar Ascobat dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube BNPB, Jumat (7/8/2020).

Ascobat juga memberi perhatian pada komunitas-komunitas berbasis olahraga. Salah satunya adalah kelompok bersepeda yang kekinian menjamur di jalan raya --yang ternyata menciptakan klaster.

Baca Juga: Ganjil Genap Berpotensi Bikin Klaster Baru, WFH Diminta Diberlakukan Lagi

"Kedua adalah kelompok sport bersama, misalnya gowes. Kemarin ada satu kelompok banyak yang positif, jadi klaster. Kemudian dibukanya Sunday Free Car, itu juga potensial meski belum dilakukan testing," sambungnya.

Berkenaan dengan itu, Acobat berkesimpulan jika pandemi Covid-19 telah memunculkan banyak hal baru di tengah masyarakat.

Dari bentuk baru itulah, lanjut dia, yang berpotensi menciptakan klaster-klaster baru. 
 
"Banyak hal baru yang bermunculan dari covid ini. Orang mencari bentuk-bentuk baru tempat berkumpul. Itulah  yang menjadi klaster. Sebenarnya yang lama juga sudah terjadi. Pesta perkawinan, upacara adat dan itu potensial jadi klaster," papar Ascobat.

Untuk itu, dia menyarankan perlu adanya protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut harus ditindaklanjuti untuk menangani sejumlah klaster yang sifatnya sudah sangat spesifik -- sebut saja perkantoran.

"Sehingga jadi perhatian kita bagaimana protokol kesehatan dikembangkan untuk masing-masing klaster yang bersifat spesifik itu," pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi: Pilkada Jangan Malah Menimbulkan Klaster Baru Covid-19!

Sementara itu, Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, suatu wilayah dapat dikatakan klaster bilamana terjadi konsentrasi sebuah kasus dan bekerja secara masif.

Kata dia, penyebaran kasus di klaster perkantoran bisa saja terjadi karena banyak hal.

"Sebenarnya klaster itu peningkatan jumlah kasus dalam satu kelompok tertentu dan sekarang ambil saja perhatian masyarakat pada perkantoran, sebenarnya orang yang berkantor itu asalnya dari rumah dari pemukiman," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI