Tayangan atau tontonan di televisi juga harus dimanfaatkan untuk mengingatkan publik bahwa mengenakan masker saat ini adalah sebuah kewajiban. Sama wajibnya dengan mengenakan busana sehari-hari.
Fahira berharap, tayangan televisi khususnya program acara bincang-bincang yang menghadirkan para publik figur atau artis, sedapat mungkin konsisten mengenakan masker atau pelindung wajah.
Dengan cara seperti itu, masyarakat sadar agar selalu memakai masker. Alhasil, kampanye memakai masker yang menjadi program pemerintah dapat berjalan sukses.
"Kalau tiap hari publik menyaksikan tayangan dan melihat publik figur kerap mengenakan masker kemungkinan besar akan timbul kesadaran akan pentingnya mengenakan masker," ujar Senator Jakarta ini.
Baca Juga: NU: Figur Publik Tak Percaya Covid-19 Ganggu Kampanye Pakai Masker
Ia menambahkan, "Cara-cara kampanye dengan memberikan contoh ini akan lebih ekfektif dari pada metode kampanye yang menyuruh atau memerintah."
Seiring dengan kampanye masker ini, Fahira meminta pemerintah untuk terus mengedukasi bahwa masker kain yang harus dicuci secara berkala.
Edukasi tentang pentingnya kebersihan tangan sebelum memegang masker juga perlu disampaikan terus menerus.
Fahira menuturkan, informasi bahwa idealnya masker kain harus diganti setiap 4 jam sekali agar tetap terjaga kebersihannya, juga menjadi kampanye yang penting mengingat masih minimnya pengetahun publik soal ini.
Sebagai informasi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah menerbitkan surat edaran kepada pemerintah daerah guna mendorong kampanye pakai masker.
Baca Juga: Satgas Covid NU Kampanyekan Gerakan 'Saya NU dan Saya Bermasker'
Kampanye itu tidak hanya berisi kewajiban memakai masker saja. Tetapi bagaimana memakai pelindung mulut yang baik dan benar.