CEK FAKTA: Benarkah Belajar Filsafat, Haram Hukumnya dalam Islam?

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 17:11 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Belajar Filsafat, Haram Hukumnya dalam Islam?
Cek Fakta, konten yang klaim hukum belajar Filsafat adalah haram (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Foto dan narasi yang mengklaim bahwa filsafat hukumnya haram diunggah oleh akun Instagram @ittibarasul1 pada 23 Juli 2020.

Unggahan tersebut memperoleh telah disukai sebanyak 12.064 warganet saat tangkapan layar ini diambil.

Narasi di postingan itu mencatut beberapa nama tokoh Islam dan filsuf terkemuka. Berikut ini narasi lengkapnya.

“Hukum Belajar Ilmu Filsafat

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Serahkan Jabatan ke Prabowo?

Telegram: https://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: https://youtube.com/ittibarasul1

Pertanyaan:

Afwan, apakah hukum mempelajari ilmu Filsafat? Dan mengapa Al-Farabi sampai disebut bapak Filsafat kedua, apakah dia menyimpang dari ajaran agama ? Syukron.

Dari Muhammad Yusril (Group MS-I 07)

Jawab:

Baca Juga: CEK FAKTA:Benarkah Gibran Tantang Rocky Gerung Debat Terbuka di TVOne?

Hukum Filsafat adalah haram dan ia pintu kekafiran. Tidak ada dalam Filsafat kecuali kebodohan, pemutaran kata, dan kebingungan, dan sebuah pembahasan bertele-tele tanpa penyelesaian.

Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: “Hampir tidak ada orang-orang yang memperdalam ilmu Filsafat kecuali ijtihadnya akan mengantarkannya kepada pendapat yang menyelisihi kemurnian sunnah. Karenanya para ulama salaf mencela mempelajari ilmu orang-orang kuno, karena ilmu Filsafat lahir dari para Filosof yang berpemikiran Dahriyah (Atheis). Barangsiapa yang dengan kecerdasannya berkeinginan untuk mengkompromikan antara ilmu para Nabi dengan ilmu para Filosof, maka pasti ia akan menyelishi para Nabi dan juga menyelisihi para Filosof”. (Mizaanul I’tidaal 3/144)

Imam Asy-Syaafi’i juga berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih aku benci daripada ilmu Filsafat dan ahli Filsafat”. (Taariikh Al-Islaam li Adz-Dzahabi 14/332)

Bagi anda yang baru belajar Filsafat, akan kenal yang namanya Aristoteles, Phitagoras, dan semisalnya. Ilmu ini adalah kekufuran yang nyata, mengingkari Rabb, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir dan takdir. Filsafat adalah seburuk-buruk ilmu.

Bapak pertama dari Filsafat adalah Aristoteles yang mengatakan Tuhan itu terlalu tinggi, Ia tidak memiliki sifat dan Ia tidak tau masalah kecil dan tidak ada takdir. Ia dijuluki Imam Ibnu Qayyim dalam kitab Ighasatu Lahafan sebagai guru pertama. Dan jejak kekufurannya diikuti Al-Farabi, sehingga dia dijuluki guru kedua, dia adalah orang yang mengingkari takdir dan hari akhir, dia lebih buruk dari guru pertama dan mengunggulinya dalam penyimpangan dan dia memiliki keyakinan yang beda dengan kaum muslimin. Semoga kita diselamatkan dari ilmu Filsafat yang kufur.

Cek Fakta, konten yang klaim hukum belajar Filsafat adalah haram (Turnbackhoax.id)
Cek Fakta, konten yang klaim hukum belajar Filsafat adalah haram (Turnbackhoax.id)

Benarkah hukum belajar Filsafat adalah haram?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id, Kamis (6/8/2020), klaim bahwa hukum belajar Filsafat adalah haram seperti dalam unggahan akun Instagram @ittibarasul1 adalah tidak tepat.

Azis Anwar Fachrudin, seorang peneliti dari Centre for Religious and Crosscultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, meluruskan unggahan tersebut. Penjelasannya disampaikan melalui Facebook pada 27 Juli 2020.

Azis Anwar Fachrudin memaparkan bahwa penerjemahaan di unggahan @ittibarasul1 tidak tepat dan keluar konteks. Redaksi asli dari as-Syafi’i tidak memakai kata "filsafat", tapi "kalam".

Sehingga artinya menjadi, "Tidak ada yang lebih aku benci dibanding kalam dan ahli kalam".

Konteks "kalam" di pernyataan Imam Asy-Syafi'i itu merujuk pada kaum qadariyyah dan ‘nufat as-shifat’ (para penyangkal sifat-sifat Allah).

Penjelasan cek fakta, penjelasan peneliti dari Centre for Religious and Crosscultural Studies UGM (Turnbackhoax.id)
Penjelasan cek fakta, penjelasan peneliti dari Centre for Religious and Crosscultural Studies UGM (Turnbackhoax.id)

Azis juga menyebutkan filsafat berguna untuk merumuskan pertanyaan yang baik (yang menjadi awal dari ilmu) dan dengan logika, yang merupakan salah satu bagian dari filsafat, menertibkan pikiran untuk menjawab pertanyaan itu.

Akun Twitter @adeirra juga memaparkan penjelasan yang komprehensif melalui sebuah utas.

Ia menerjemahkan kitab Tarikh Al-Islam karya imam Adz-Dzahabi tepatnya di Jilid 14 halaman 332 yang dikutip oleh @ittibarasul1 dalam unggahannya di Instagram tersebut.

Terjemahan dari kutipan kitab tersebut adalah "Tidak ada yang lebih aku benci dibanding kalam dan ahli kalam".

Kesimpulan

Jadi, unggahan akun Instagram @ittibarasul1 tersebut termasuk dalam konten yang menyesatkan atau Misleading Content.

Referensi

https://twitter.com/adeirra/status/1289958858819923973?

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3281805118573996&set=a.268398366581368&type=3

https://turnbackhoax.id/2020/08/06/salah-haramnya-ilmu-filsafat/

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI