Konteks "kalam" di pernyataan Imam Asy-Syafi'i itu merujuk pada kaum qadariyyah dan ‘nufat as-shifat’ (para penyangkal sifat-sifat Allah).
Azis juga menyebutkan filsafat berguna untuk merumuskan pertanyaan yang baik (yang menjadi awal dari ilmu) dan dengan logika, yang merupakan salah satu bagian dari filsafat, menertibkan pikiran untuk menjawab pertanyaan itu.
Akun Twitter @adeirra juga memaparkan penjelasan yang komprehensif melalui sebuah utas.
Ia menerjemahkan kitab Tarikh Al-Islam karya imam Adz-Dzahabi tepatnya di Jilid 14 halaman 332 yang dikutip oleh @ittibarasul1 dalam unggahannya di Instagram tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Serahkan Jabatan ke Prabowo?
Terjemahan dari kutipan kitab tersebut adalah "Tidak ada yang lebih aku benci dibanding kalam dan ahli kalam".
Kesimpulan
Jadi, unggahan akun Instagram @ittibarasul1 tersebut termasuk dalam konten yang menyesatkan atau Misleading Content.
Referensi
https://twitter.com/adeirra/status/1289958858819923973?
Baca Juga: CEK FAKTA:Benarkah Gibran Tantang Rocky Gerung Debat Terbuka di TVOne?
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3281805118573996&set=a.268398366581368&type=3