Kisah Kapten Kapal Rhosus, Pembawa Bahan Kimia Penyebab Ledakan Beirut

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 17:01 WIB
Kisah Kapten Kapal Rhosus, Pembawa Bahan Kimia Penyebab Ledakan Beirut
Ilustrasi kapal. (AFP/Chaideer Mahyuddin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Boris mengatakan, kargo ini awalnya akan dikirim ke Fabrica de Explosivos de Mocambique. Ini adalah sebuah perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan bahan peledak Portugis Moura Silva e Filhos.

Ketika kapal Rhosus berhenti di Beirut, mereka mencoba mendapat uang tambahan dengan mengangkut alat berat. Rhosus kewalahan karena alat itu melebihi kapasitas muatan dan awak kapal menolak untuk mengangkutnya.

Apes, kapal ini lantas disita otoritas Lebanon karena gagal membayar biaya pelabuhan. Sejak saat itu, kapal Rhosus dan muatannya tak pernah meninggalkan pelabuhan Beirut.

Penampakan lokasi sebelum ledakan Beirut, Lebanon. [Twitter]
Penampakan lokasi sebelum ledakan Beirut, Lebanon. [Twitter]

Sedihnya, Boris Prokoshev dan tiga awak kapal lainnya tak bisa keluar dari kapal selama 11 bulan karena aturan imigrasi. Mereka berjuang dengan persediaan makanan yang menipis.

Baca Juga: Klaster Baru Virus Corona di Australia, Ditemukan di Kapal Kargo

Igor si pemilik kapal meninggalkan mereka tanpa memberi upah atau membayar utang yang harus dibayar ke pelabuhan. Untuk bertahan hidup, pihak pelabuhan Beirut yang memasok kebutuhan mereka karena kasihan.

Boris dan rekannya berhasil keluar dari kapal karena menjual sebagian bahan bakar dan menggunakan uangnya untuk menyewa pengacara. Mereka akhirnya bebas tahun 2014.

Setelah itu, Igor kembali ke Ukraina dan muatannya tetap di sana hingga akhirnya meledak di pelabuhan Beirut tempo hari. Kapal Rhosus dikabarkan tenggelam beberapa tahun pasca ditinggal oleh Boris dan awak kapal lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI