Kisah Kapten Kapal Rhosus, Pembawa Bahan Kimia Penyebab Ledakan Beirut

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 17:01 WIB
Kisah Kapten Kapal Rhosus, Pembawa Bahan Kimia Penyebab Ledakan Beirut
Ilustrasi kapal. (AFP/Chaideer Mahyuddin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Notifikasi surelnya berbunyi, mantan kapten kapal Boris Prokoshev setengah tergopoh memeriksa surat yang masuk.

Ia terhenyak, muatan kapal yang ia pimpin enam tahun lalu menyebabkan bencana di Beirut.

Menyadur Times of Israel pada Jumat (07/08/2020) Boris memiliki kisah kelam dengan kapal itu. Bahkan, upah Boris saat menjadi kapten di kapal belum di bayar hingga saat ini.

"Saya tidak mengerti apa-apa," ujar pria berjenggot yang kini menikmati masa pensiun di pedesaan Rusia ini.

Baca Juga: Klaster Baru Virus Corona di Australia, Ditemukan di Kapal Kargo

Surat ini datang dengan subjek MV Rhosus, nama kapal yang ia pimpin enam tahun lalu. Ia membukanya dengan harapan upahnya segera dibayar karena sudah tertunda sekian lama.

"Saya pikir, mereka akan mengirim upah untuk saya," ujarnya.

Petugas memadamkan kapal KM Persada X yang terbakar di salah satu dok kapal, di Jalan Nilam Barat no 14 Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/6).  [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]
Ilustrasi kapal kargo. [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]

Boris Prokoshev yang kini berusia 70 tahun bergabung dengan kapal di Turki sejak tahun 2013. Ia mengaku, posisi awak yang ia gantikan keluar karenaalasan klasik, upah yang tak dibayar.

Boris mengatakan, pemilik kapal Rhosus ini seorang pengusaha Rusia bernama Igor Grechushkin. Ia membeli kapal itu tahun 2012 dari pengusaha Siprus, Charalambos Manoli.

Selanjutnya, Igor melakukan transaksi senilai USD 1 juta atau setara Rp 14,6 miliar untuk mengangkut amonium nitrat dari Georgia ke Mozambik.

Baca Juga: Kapal Kargo Iran Tabrak Karang di Perairan Batam, Bakamla RI Beri Bantuan

Mengangkut bahan kimia seperti amonium nitrat adalah hal yang lumrah di Mozambik karena bahan ini umum digunakan sebagai peledak di daerah tambang dan batu bara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI