"Namun, penting untuk mengendalikan penyebaran virus setiap kali orang berkumpul, termasuk untuk ibadah, setiap orang memakai masker, mempraktikkan jarak sosial, mencuci tangan, dan juga saat berada di dalam ruangan, memastikan ada ventilasi yang baik dan aliran udara." jelasnya.
Gubernur mengirim surat ke gereja-gereja, sinagog, masjid dan anggota komunitas agama untuk memberikan panduan tentang cara-cara untuk melindungi para jemaah dengan lebih baik.
DeWine juga memperingatkan bahwa beberapa kluster lain di negara bagian itu dapat ditemukan kembali dari pertemuan informal seperti pesta dan pernikahan.
"Kita semua harus ingat bahwa hanya karena itu keluarga atau teman Anda, mereka masih bisa membawa virus dan tidak ada yang mengetahuinya," ujar DeWine.
Baca Juga: Dephan AS Tolak Klaim Donald Trump Terkait Ledakan di Beirut Lebanon
"Tak satu pun dari kita ingin menjauh dari keluarga kita dan tentu saja, wajar jika ingin menunjukkan kasih sayang saat bertemu mereka. Tapi virus ini mengintai." pungkasnya.
Salah satu contoh kasus di sebuah pernikahan, saudara laki-laki mempelai pria menunjukkan gejala Covid-19 tetapi masih hadir pada hari itu. Pria itu kemudian menginfeksi 15 orang termasuk pengantin wanita, pria dan kakeknya.
Kemudian ada 11 anggota keluarga di Texas, Amerika Serikat positif terpapar virus Covid-19 setelah menggelar pesta reuni bulan lalu, satu diantaranya meninggal dan satu lagi dalam kondisi koma.
Tony Green, salah satu anggota keluarga tersebut mengadakan pesta pada 13 Juni untuk merayakan kelahiran seorang cucu di keluarganya. Pria 43 tahun mengatakan bahwa tidak ada yang mengenakan masker.
Kasus lain adalah seorang pria yang secara tidak sengaja menyebarkan virus ke setidaknya delapan anggota keluarganya setelah mengadakan pertemuan ketika ia sedang dalam kondisi sakit.
Baca Juga: AS Dominasi Bisnis Layanan Cloud, Eropa Khawatir Keamanan Data
Keesokan harinya Green terbangun dengan perasaan mual, dan dalam dua hari begitu pula pasangannya dan orang tuanya.