Pejabat Lebanon Tewas Misterius Setelah Minta Amonium Nitrat Dipindah

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 15:01 WIB
Pejabat Lebanon Tewas Misterius Setelah Minta Amonium Nitrat Dipindah
Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pejabat Lebanon, Kolonel Joseph Skaf tewas misterius pada tahun 2017 setelah menyarankan amonium nitrat dpindah dari pelabuhan Beirut karena berbahaya.

Menyadur Al Arabiya pada Jumat (07/08/2020), amonium nitrat adalah bahan kimia yang diduga kuat menjadi sumber ledakan dahsyat di Beirut.

Bahan kimia seberat 2.750 ton ini disimpan di pelabuhan Beirut sejak tahun 2013 dari kapal milik pengusaha Rusia.

Menurut dokumen tahun 2014 yang dibagikan oleh media Lebanon pada Kamis kemarin, bahan kimia ini membuat Kolonel Joseph Skaf, Kepala divisi pengawasan narkoba di Pabean Lebanon gusar.

Amonium nitrat dan ledakan di Beirut, Lebanon (Kolase foto)
Amonium nitrat dan ledakan di Beirut, Lebanon (Kolase foto)

"Kami memberi tahu Anda bahwa divisi ini menerima informasi tentang keberadaan kapal Rhosus di Pelabuhan Beirut."

"Itu sarat dengan amonium nitrat, yang digunakan dalam bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan publik," tulis dokumen itu.

Skaf meminta pihak berwenang untuk memindahkan kapal dari dermaga pelabuhan dan menempatkannya di bawah pengawasan, menurut dokumen itu.

Pada tahun 2017, Skaf meninggal secara misterius. Penyebab kematiannya tidak diketahui secara pasti karena ada dua laporan autopsi yang saling bertentangan.

Surat kabar utama Lebanon an-Nahar melaporkan berita kematian Kolonel Joseph Skaf sebagai peristiwa yang misterius.

Baca Juga: Prancis Janjikan Bantuan, Lebanon Ciduk 16 Orang Terkait Ledakan di Beirut

Penampakan lokasi sesudah ledakan Beirut, Lebanon. [Twitter]
Penampakan lokasi sesudah ledakan Beirut, Lebanon. [Twitter]

"Apakah kaki pensiunan Kolonel Joseph Skaf terpeleset atau dia terlempar dari ketinggian tiga meter? Sebuah pertanyaan yang masih belum terselesaikan."

"(Terutama) setelah dua laporan forensik kontradiktif yang ditugaskan oleh Jaksa Penuntut Umum dari dua pemeriksa medis," mengutip sumber di Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon (ISF).

"Salah satu dari dua laporan tersebut mengatur insiden itu kecelakaan dan yang lainnya mengkonfirmasi bahwa itu disengaja karena menemukan memar di kepala almarhum," ujar sumber ISF pada saat itu.

Tumpukan amonium nitrat di Pelabuhan Beirut meledak pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh persediaan yang disimpan di pelabuhan selama bertahun-tahun tanpa langkah-langkah keamanan.

Ledakan dahsyat ini disebut setara dengan ledakan ratusan ton TNT oleh para ahli. Pakar menyimpulkan, 4184 joule energi dilepaskan untuk setiap gram TNT yang meledak.

Guncangannya setara gempa bumi berkekuatan 3,3 SR dan efek ledakannya dirasakan bermil-mil dari lokasi ledakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI