Suara.com - Seorang pria di India membunuh putri kandungnya lantaran sang anak bersikeras menjalin hubungan beda agama dengan kekasihnya.
Menyadur Times of India, Gopal Nakum menghabisi nyawa Ila, anaknya yang berusia 20 tahun, dengan menggunakan tongkat cuci.
Setelah membunuh anak satu-satunya, Nakum mengakui perbuatannya dan menyerahkan diri ke kantor polisi Gandhigram.
"Selama pemeriksaan awal, Nakum memberi tahu kami bahwa ia sangat menentang hubungan Ila dengan seorang pria dari agama yang berbeda. Dia membunuhnya dalam kemarahan setelah aadu mulut," ujar Khumasinh Vala, inspektur di kantor polisi Gandhigram.
Baca Juga: Update Covid-19: Satu Juta Orang Meninggal di India dalam Waktu 20 Hari
Insiden yang terjadi di kota Rajkot pada Kamis (6/8) pagi ini bermula ketika Ila menolak untuk membuat sarapan atau makan apa pun jika Nakum terus menghalangi hubungannya dengan kekasih, Fardeen.
Ila menyatakan hanya akan makan jika ayahnya mau menyetujui jalinan asmaranya dengan Fardeen. Gadis ini juga bertekad dengan pria yang merupakan tetangganya itu.
Naik pitam mendengar ucapan putrinya, ayah dan anak ini pun terlibat adu mulut. Hingga Nakum kemudian mengambil tongkat cuci lalu memukuli Ila, berulang kali hingga ia tak sadarkan diri.
Seorang tetangga yang mendengar keributan dari rumah pria berusia 54 tahun ini langsung datang dan mendapati Gopal meninggalkan rumah, sementara Ila terbaring tak sadarkan diri di lantai.
Tetangga ini kemudian melapor ke polisi. Ambulans datang dan membawa Ila ke rumah sakit sipil. Namun, perempuan ini meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Baca Juga: Cerita Pilu Gadis SMA Bandung, Digauli Pacar Lalu Dibunuh Dimasukan Karung
Kepada polisi, Nakum mengaku dia dan mendiang istrinya, Savita, telah lama menentang hubungan Ila dan Fardeen. Menyebut putrinya sebagai sosok yang keras kepala.
Menurutnya, penyebab meninggalnya Savita tak hanya karena serangan jantung tapi juga akibat mendapatkan tekanan terus menerus dari Ila.
Ila yang merupakan mahasiswa Universitas Mahila telah menjalin hubungan asmara selama satu tahun dengan Fardeen.
Berbeda dengan Nakum, keluarga Fardeen malah tak mempermasalahkan jika dua sejoli ini naik pelaminan.