Situasi Ekonomi Menurun, Fadli Zon: Pemerintah Lamban dan Salah Resep

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 14:34 WIB
Situasi Ekonomi Menurun, Fadli Zon: Pemerintah Lamban dan Salah Resep
Ilustrasi Fadli Zon. (Suara.com/Ema Rohima)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menuliskan kritik panjang terkait kondisi perekonomian Indonesia selama pandemi. Fadli menyebut Pemerintah telah salah resep dan lamban.

Ia menuliskan kritiknya dalam sebuah utasan Twitter yang diunggah pada Jumat (7/8/2020).

"Pemerintah terbukti lamban dan salah resep dalam mengantisipasi terjadinya krisis, baik terkait pandemi maupun eksesnya bagi perekonomian nasional," cuit Fadli Zon.

Pengumuman dari Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang minus 5.32 persen pada kuartal II ini tak luput dari kritik Fadli.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Pasar Modal dan UMKM Bisa Selamatkan RI dari Resesi

"Angka ini jauh lebih buruk daripada ekspektasi pemerintah yang sebelumnya memperkirakan hanya akan minus 4,3 hingga 4,8 persen saja, dengan angka batas bawah minus 5,1 persen," ungkap mantan Wakil Ketua DPR RI ini.

Memburuknya kondisi perekonomian dari segi PDB itu membuat Fadli mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan narasi optimis yang dibangun pemerintah.

Utasan Fadli Zon soal kontraksi ekonomi. (Twitter/@fadlizon)
Utasan Fadli Zon soal kontraksi ekonomi. (Twitter/@fadlizon)

Ia juga meminta agar pemerintah bisa mengambil langkah untuk menghindari resesi atau kemerosotan ekonomi yang diakibatkan oleh turunnya PDB selama dua kuartal atau lebih dalam setahun.

"Meski di atas kertas yang disebut resesi adalah ketika pertumbuhan ekonomi dilaporkan minus dua kuartal berturut-turut atau lebih, namun secara de facto saya kira kita saat ini sudah berada di tengah resesi," sambung lulusan London School of Economics and Political Science ini.

Fadli mengatakan bahwa Indonesia hanaya menunggu waktu pengumuman penurunan PDB pada kuartal III tahun 2020.

Baca Juga: AS Cabut Peringatan Perjalanan Internasional Terkait Covid-19

"Sebab, sepanjang satu semester kemarin, pemerintah sudah gagal menetapkan prioritas pekerjaan," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI