Menlu Retno Ungkap Kondisi Terkini WNI di Lebanon Usai Ledakan di Beirut

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 13:16 WIB
Menlu Retno Ungkap Kondisi Terkini WNI di Lebanon Usai Ledakan di Beirut
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kondisi terkini Warga Negara Indonesia di Lebanon usai ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020) kemarin.

Retno memastikan semua WNI di Beirut dalam kondisi aman tidak ada korban jiwa, hanya ada satu WNI yang luka ringan bernama Ni Nengah Erawati, seorang WNI pekerja spa asal Bali.

"Yang bersangkutan telah mendapatkan pengobatan dan saat ini kondisinya stabil," kata Retno dalam konferensi pers, Jumat (7/8/2020).

"Staf KBRI Beirut telah mengunjungi beliau di rumahnya dan akan terus melakukan pendampingan kepada WNI tersebut selama proses pemulihan," sambungnya.

Baca Juga: Prancis Janjikan Bantuan, Lebanon Ciduk 16 Orang Terkait Ledakan di Beirut

Retno juga telah menginstruksikan KBRI Beirut untuk terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan terus berkomunikasi dan memantau kondisi para WNI.

Dalam catatan KBRI Beirut, terdapat 1.447 WNI.

1.234 di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

Sementara, Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang juga memastikan 1.234 personel Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dalam kondisi aman.

Sejauh ini, Victor mencatat kerugian materi baru terpantau dua unit kendaraan operasional milik Indonesia yang diparkir di Pelabuhan Beirut.

Baca Juga: Otoritas Lebanon Tangkap 16 Orang Terkait Ledakan

Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat korban tewas akibat ledakan dahsyat di Beirut telah mencapai 135 orang, 5.000 orang luka-luka, dan 250.000 orang kehilangan rumah.

Jumlah ini diperkirakan masih akan naik sebab masih terdapat puluhan orang yang masih dalam pencarian.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan temuan sementara ledakan disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan yang merugikan negara sebesar 3 miliar dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI