Sebelum ledakan mengguncang Beirut pada Selasa, Lebanon telah bersiap-siap untuk mendengarkan putusan terhadap keempat pria tersebut, yang didakwa merencanakan dan mengatur pengeboman 15 tahun yang lalu.
Keempat terdakwa, yang tidak berada dalam tahanan dan karena itu diadili secara in absentia, terkait dengan kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah.
Sementara itu, hingga kini puluhan orang masih hilang di bawah reruntuhan akibat ledakan besar di pelabuhan Beirut pada hari Selasa.
Pemerintah mengatakan ledakan itu berasal dari amonium nitrat yang disimpan dalam jumlah besar di pelabuhan. Lebanon langsung melakukan penyelidikan sejak Rabu dan akan memakan waktu hingga lima hari.
Baca Juga: MPR Dorong KBRI Buka Posko Bagi WNI Pasca Ledakan Lebanon
Mantan perdana menteri Lebanon lainnya menyerukan pembentukan komite investigasi internasional untuk menyelidiki insiden itu.
Pelabuhan Beirut adalah pelabuhan utama Lebanon dan area penyimpanan terbesar negara itu untuk barang-barang kebutuhan pokok termasuk biji-bijian, bahan makanan dan obat-obatan.