Infrastuktur Pasca Banjir Bandang, Warga Luwu Utara Sudah Bisa Sholat Jumat

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 13:02 WIB
Infrastuktur Pasca Banjir Bandang, Warga Luwu Utara Sudah Bisa Sholat Jumat
Foto udara proses pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). [ANTARA FOTO/Abriawan Abhe]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hal ini ditempuh, sambil menunggu bantuan dan informasi terkait fasilitas yang akan disediakan pemerintah untuk warga terdampak.

"Mereka juga sebagian ada yang bersihkan rumahnya. Yang bisa digunakan, diperbaiki," ujar Muslim.

Muslim mengaku banjir susulan sempat terjadi di Luwu Utara, beberapa waktu lalu.

Banjir susulan tersebut diakibatkan oleh intensitas curah hujan.

Baca Juga: Bukan Illegal Loging, Polisi Sebut Penyebab Banjir Luwu Utara karena Alam

Di Kecamatan Masamba, Luwu Utara, sepanjang hari banjir merendam sejumlah fasilitas umum.

Khususnya jembatan penghubung jalur Trans Sulawesi.

"Kalau pemukiman warga yang topografinya rendah ketinggian air 1 sampai 1,5 meter. Kalau di jalur Trans Sulawesi sekitar sampai lutut orang dewasa. Tapi tidak berlangsung lama setelah hujan redah, airnya perlahan surut juga," jelas Muslim

Untuk pembangunan hunian sementara (Huntara) ada 400 unit yang ditargetkan rampung selama sebulan.

Sebanyak 400 unit huntara ini diperuntukkan bagi korban banjir yang sudah terdata.

Baca Juga: Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang Luwu Utara Resmi Dihentikan

Pembangunan hunian sementara ini, kata dia, ditangani oleh TNI yang terletak di kawasan Panampung, Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI