Sita Aset Milik Nurhadi di Vila Megamendung, KPK Gali Keterangan Nurhadi

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 02:05 WIB
Sita Aset Milik Nurhadi di Vila Megamendung, KPK Gali Keterangan Nurhadi
Tersangka kasus dugaan suap gratifikasi senilai Rp46 miliar, Nurhadi dan Riesky Herbiyono berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Pemeriksaan lanjutan ini dalam kasus suap dan gratifikasi perkara di MA.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut penyidik menelisik sejumlah aset milik Nurhadi yang telah disita tim lembaga antirasuah.

Meski begitu, Ali belum mengumumkan aset milik Nurhadi yang telah disita kepada publik, yang telah dipasang KPK line disebuah Vila kawasan Megamendung, Jawa Barat.

"Penyidik melanjutkan pemeriksaan dengan mengkonfirmasi dugaan kepemilikan barang-barang tersangka Nurhadi yang telah dilakukan penyitaan bertempat di sebuah villa berlokasi di kawasan Gadog, Megamendung, Bogor, Jawa Barat," kata Ali Fikri dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Lambat Tangani Kasus Helikopter Mewah Firli, Ini Alasan Dewas KPK

Selanjutnya, penyidik KPK pun menggali terkait adanya dugaan pergantian nama kepemilikan sebagian sertifikat hak milik (SHM), sebuah vila itu, dari nama Tin Zuraidah kepada Sudirman. Tin merupakan istri Nurhadi.

Keterangan itu, didapat KPK setelah memeriksa saksi dari unsur swasta bernama Iwan Restiawan.

"Penyidik mendalami pengetahuan saksi terkait adanya dugaan pergantian nama kepemilikan sebagian SHM sebuah villa berlokasi di kawasan Gadog," tutup Ali

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan tersangka lain yakni menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono.

Selain itu salah satu pemberi suap Direktur PT. Multicon Indrajaya Terminal (PT MIT), Hiendra Soenjoto.

Baca Juga: Bupati Blora Dicecar KPK Soal Aliran Uang Kasus Korupsi Pesawat di PT DI

Mertua dan menantu itu bersekongkol dalam kasus suap dan gratifikasi perkara di MA sejak tahun 2011-2016 yang nilainya mencapai Rp 46 miliar.

Sebelum ditangkap, Nurhadi dan Rezky sempat lama menjadi buronan KPK sejak 13 Februari 2020 lalu.

Namun, pelarian Rezky dan Nurhadi akhirnya terhenti setelah tertangkap penyidik antirasuah di rumah bilangan Simprug, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020) malam.

Sementara Hiendra Soenjoto, kekinian masih dinyatakan buron oleh KPK.

Dalam penangkapan tersebut, KPK sempat membawa istri Nurhadi, Tin Zuraida untuk diperiksa perihal kasus yang menjerat suami dan menantunya.

KPK juga telah menyita sejumlah aset milik Nurhadi seperti mobil, tas mewah, dokumen, dan uang.

Kekinian, KPK juga masih memburu Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal, Hiendra Soenjoto yang masih buron setelah ditetapkan sebagai tersangka karena berperan menjadi pemberi suap kepada Nurhadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI