Suara.com - Empat orang meninggal dunia dan tiga mengalami kebutaan setelah 'tenggak' cairan pembersih tangan atau hand sanitizer di Amerika Serikat.
Menyadur News.com.au, Kamis (6/8/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merilis laporan mengenai orang yang keracunan hand sanitizer dari 1 Mei hingga 30 Juni di Arizona dan New Mexico.
Ada dua wanita dan 13 pria dalam kelompok tersebut, berusia antara 21 dan 65 tahun. Enam pasien mengalami kejang selama berada di rumah sakit.
"Semua pasien memiliki riwayat menelan produk pembersih tangan berbasis alkohol," menurut laporan tersebut.
Baca Juga: AS Dominasi Bisnis Layanan Cloud, Eropa Khawatir Keamanan Data
"Empat pasien meninggal dan tiga dipulangkan karena gangguan penglihatan." ungkap CDC.
Empat orang yang meninggal adalah pria berusia 35 tahun yang mengalami kejang, seorang wanita berusia 38 tahun, seorang pria berusia 39 tahun, dan seorang berusia 65 tahun.
Hingga 8 Juli, empat dari 11 kasus tersisa masih dirawat di rumah sakit.
Salah satu yang selamat adalah seorang pria berusia 44 tahun yang awalnya petugas medis mendiagnosis gangguan penglihatan onset.
"Pasien melaporkan minum hand sanitizer berbasis alkohol dalam jumlah yang tidak diketahui selama beberapa hari sebelum dirawat medis," kata laporan itu.
Baca Juga: Paket Benih Misterius dari China Coba Ditanam Warga AS, Seperti Ini Jadinya
Dia dirawat dengan obat untuk keracunan metanol dan menjalani hemodialisis - darahnya dibersihkan dengan mesin dialisis.