Suara.com - Jumlah pasien positif terjangkit virus corona Covid-19 di Jakarta kembali memecahkan rekor. Hingga hari ini, Kamis (6/8/2020), ada 597 orang lagi yang terjangkit virus dari China ini.
Angka tertinggi penularan corona terakhir adalah 577 orang pada hari Rabu 27 Juli lalu.
Dengan demikian, total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 23.863 orang.
Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Baca Juga: Malaysia Cuma Laporkan 15 Kasus Covid-19, Indonesia Lebih dari 1.800
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id.
Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Berdasarkan laman tersebut, 15.006 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 246 orang dari hari sebelumnya, Rabu (5/8/2020).
Sementara, 938 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Pasien wafat bertambah 13 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.552 orang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta.
Baca Juga: Pemprov DKI Minta Transaksi Non Tunai untuk Bayar RS hingga PKB
Sisanya, 5.397 orang yang positif menjalani isolasi mandiri di tempatnya masing-masing.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 6.063 spesimen.
Sebanyak 5.387 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 597 positif dan 4.790 negatif.
"Dari 597 kasus positif tersebut, 111 adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," ujar Ani dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com, Kamis (6/8/2020).
Untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 41.087. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 40.783," terangnya.
Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," jelasnya.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,4 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,5 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," pungkasnya.