Tak Tahan Diperlakukan Kasar, Seorang Gadis di Pakistan Tembak Ayahnya

Kamis, 06 Agustus 2020 | 19:43 WIB
Tak Tahan Diperlakukan Kasar, Seorang Gadis di Pakistan Tembak Ayahnya
Ilustrasi seorang perempuan menembak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis di Pakistan dan saudaranya tega menembak ayah kandungnya sendiri hingga tewas akibat sering mendapat perlakuan kasar.

Menyadur Gulf News, Kamis (6/8/2020), terdakwa yang diidentifikasi sebagai Saira, awalnya diduga membunuh ayahnya karena hubungan dengan saudaranya bernama Moazzam ditentang.

Namun, dalam sebuah wawancara baru-baru ini oleh kantor berita Pakistan, Saira mengungkapkan alasan yang berbeda.

Insiden penembakan tersebut terjadi di wilayah Kot Lakhpat di Lahore.

Baca Juga: Pria Jatuh dari Lantai 4 saat Bikin Konten TikTok, Kondisinya Kritis

Dalam wawancara dengan berita lokal yang diposting pada 29 Juli, Saira mengungkapkan bahwa ayahnya, Arshad, pernah memukuli ibu dan saudara kandungnya tanpa alasan.

"Dia dulu memukuli kami tanpa alasan yang jelas," buka Saira dikutip dari Gulf News.

"Dia akan mengantarkan istri keduanya ke rumah mereka saat saya memberikan Moazzam pistol miliknya, dan dia membunuhnya, "kata Saira dalam wawancara tersebut.

"Apakah tanganmu gemetar sebelum membunuhnya?" tanya pembawa acara.

Saira menjawab: "Tangan ayahku tidak pernah menggigil saat memukuli kami."

Baca Juga: Kelompok Transgender Dianiaya dan Dilecehkan Pria Bersenjata

Saira juga menambahkan bahwa dia tidak pernah memikirkan akibat dari kejahatan itu kalau tidak dia tidak akan mengambil langkah.

Moazzam yang membunuh pria itu berkata bahwa Saira dan keluarganya sudah lelah menghadapi kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya, itulah sebabnya dia berani membunuh.

"Ketika seseorang dipukul dan disetrum, apa yang akan Anda lakukan?" Moazzam bertanya pada pembawa acara.

Awalnya, pihak keluarga memberi tahu polisi bahwa sang ayah meninggal saat terjadi perampokan.

Menurut kantor berita Pakistan, baik Saira, ibu dan Moazzam sekarang ditahan polisi dan telah mengakui kejahatan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI