Gubernur Jateng Lakukan Kunjungan Mendadak ke Sungai Bengawan Solo

Kamis, 06 Agustus 2020 | 15:34 WIB
Gubernur Jateng Lakukan Kunjungan Mendadak ke Sungai Bengawan Solo
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengunjungi Sungai Bengawan Solo, Kamis (6/8/2020). (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka memastikan tidak ada pencemaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan di bantaran sungai dengan cara membuang limbah ke sungai, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo melakukan kunjungan mendadak ke Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/8/2020).

Saat tiba di lokasi, Ganjar berjalan kaki menyusuri sawah-sawah dan kebun petani untuk melihat secara langsung kondisi Sungai Bengawan Solo dan Sungai Sroyo, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo.

Meski menggunakan pakaian adat beskap dan memakai sarung batik, namun hal itu tak menghalangi langkah Ganjar blusukan sampai ke tepian sungai.

Dari pantauannya di Sungai Sroyo, Ganjar menemukan adanya pipa siluman dari perusahaan yang langsung membuang limbah ke sungai. Bau yang ditimbulkan di sungai itu tercium cukup pekat dan busuk.

Baca Juga: Daftar Lokasi Tes SKB CPNS 2019 Pemprov Jateng

Sementara di Bengawan Solo, Ganjar menemukan adanya bangkai babi yang mengambang di sungai dengan warna hitam itu.

Beberapa perusahaan besar maupun ternak babi di bantaran sungai langsung didatangi Ganjar. Kepada manajemen perusahaan maupun peternak babi, Ganjar meminta mereka menghentikan pembuangan limbah secara langsung ke sungai dan segera memperbaiki pengelolaan limbahnya.

"Tadi ada satu yang belum memperbaiki, terus saya minta ke perusahaan, ya jangan pakai pipa siluman. Dia mengelak, tapi saya sudah melihat secara langsung di lapangan. Mereka berjanji akan memperbaiki besok, dan saya minta laporannya setiap hari," kata Ganjar.

Kunjungan mendadak ini dilakukan untuk menagih komitmen para perusahaan besar maupun peternak babi di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tidak membuang limbah ke sungai. Komitmen itu ditandatangani secara bersama pada Desember 2019 dan batas waktunya sampai Desember akhir tahun ini.

"Sebelum sampai Desember, ini sudah saya tagih dan lihat progresnya. Tadi ketemu sama perusahaan alkohol, dia berjanji akan menghentikan produksi sebentar untuk perbaikan pengelolaan IPAL dan kita hormati," terangnya.

Baca Juga: Untuk Penuhi Target Tes PCR, Pemprov Jateng Butuh Tambahan 20 Tenaga Ahli

Memang permasalahan terjadi pada peternak babi. Menurut Ganjar, banyak peternak yang tidak memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), sehingga membuang kotoran hingga bangkai babi ke sungai.

"Tadi saya lihat Genjiknya (bangkai anak babi) mengambang di sungai. Itu jangan, maka peternak ini perlu pembinaan agar bisnisnya tetap jalan, tapi pencemarannya tidak dilakukan," ucapnya.

Ganjar menegaskan, pihaknya belum akan melakukan penegakan hukum pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran itu. Namun, ia mengingatkan agar segera memperbaiki dan mematuhi komitmen untuk perbaikan IPAL yang sudah ditandatangani bersama.

"Tapi kalau seandainya tidak memperbaiki, ya mohon maaf, terpaksa nanti kita ambil tindakan hukum pada mereka," tegasnya.

Sementara itu, salah satu petinggi perusahaan yang masih membuang limbah ke sungai, Edy mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki proses pembuangan limbah di perusahannya.

"Besok akan langsung kami perbaiki pak, laporannya nanti akan kami serahkan," katanya kepada Ganjar.

Sementara itu, salah satu peternak babi, Haryanto mengakui kesalahannya kepada Ganjar. Ia mengatakan masih membuang limbah ternaknya langsung ke sungai.

"Mohon maaf pak, saya mengaku salah. Soalnya saya belum punya IPAL," terangnya.

Tak hanya pelanggaran, dalam sidak tersebut, Ganjar juga menemukan ada satu perusahaan tekstil besar yang sudah memenuhi komitmen untuk pengelolaan IPAL. Perusahaan tekstil tersebut sudah membeli alat dan memasangnya, sehingga limbah yang dibuang sudah memenuhi standar batas baku mutu air.

"Yang komitmen-komitmen ini kami acungi jempol dan akan kami jadikan contoh. Ini lho ada perusahaan yang komitmen soal limbah dan bisa berhasil, maka semoga yang lain terinspirasi," pungkas Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI