Belajar Online Banyak Kendala, Mendikbud Akan Keluarkan Kurikulum Baru

Kamis, 06 Agustus 2020 | 15:03 WIB
Belajar Online Banyak Kendala, Mendikbud Akan Keluarkan Kurikulum Baru
Mendikbud Nadiem Makarim menghadiri resepsi Milad 107 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Senin (18/11/2019). - (dok Muhammadiyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa kementeriannya tengah mempersiapkan kurikulum darurat yang akan segera dirilis dalam waktu dekat.

Ia mengklaim bahwa kurikulum ini lebih sederhana daripada kurikulum sebelumnya.

Pengumuman itu ia paparkan pada Rabu (5/8/2020). Ia mengatakan bahwa kemeteriannya dituntut untuk bisa menyusun kurikulum dalam waktu singkat demi mengatasi permasalahan pemebelajaran selama pandemi.

"Kita ditantang untuk merevisi kurikulum yang biasanya minimal untuk merubah itu tiga tahun. Kita dipaksa untuk melakukannya dalam waktu 2-4 bulan. Alhamdulillah beberapa hari ke depan kami akan meluncurkan kurikulum covid, kurikulum darurat," kata Nadiem dilansir Suara.com dari tayangan Mata Najwa di YouTube Najwa Shihab, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Mendikbud: Dana BOS Bisa Dipakai Untuk Beli Pulsa Guru dan Murid

Kendati demikian, ia masih belum mengatakan nama dan waktu peluncuran kurikulum darurat itu.

Nadiem hanya menjelakan bahwa kurikulum itu akan membantu para tenaga pendidik dalam menjalankan kewajibannya mengajar.

Kurikulum baru itu nantinya akan menuntut fokus para guru untuk mengerjakan tugas yang lebih pokok sebagai pengajar.

"Semua standar pencapaian yang tadinya sangat merepotkan guru untuk beradaptasi karena dikejar tayang kurikulum, jadi semakin ramping. Fokus pada kompetensi inti dan dasar yang benar-benar fondasi," jelas Nadiem.

Kurikulum baru ini nantinya akan diimplementasikan ke seluruh jenjang sekola SD, SMP, dan SMA. Terlebih untuk murid SD yang dinilai Nadiem memiliki kesulitan terbesar saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Minta Pemprov DKI Ikut Pasang WIFI Buat Sekolah, PAN: Jangan Berdalih

"Spesifik SD yang PJJ itu paling sulit, jadinya kami menciptakan modul-modul PJJ. artinya kalau ini diikuti guru-guru modul ini khusus desain untuk di rumah dengan ada bagian partisipasi orangtuanya dan juga bagaimana guru membimbing," kata Nadiem yang juga menegaskan bahwa modul yang disiapkan itu untuk pembelajaran di rumah.

Nadiem yakin bahwa kurikulum ini akan meningkatkan kepercayaan diri para guru selama pandemi.

"Ini akan memberikan kepercayaan diri para guru," katanya.

Selain kurikulum baru, Nadiem juga mengaku mengubah skema alokasi anggaran BOS Afirmasi dan Bos Kinerja untuk digunakan oleh sekolah swasta.

"Kami keluarkan 3 triliun dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja, karena kami mendengar jeritan sekolah swasta di Indonesia," ungkap Nadiem.

"Selama ini sekolah swasta dengan banyak orang tua tidak mampu membayar SPP karena krisis ekonomi ini, jadi kami juga membantu pertama kalinya kami ubah BOS Afirmasi dan BOS Kinerja yang sebelumnya hanya untuk sekolah negeri, kita kerahkan juga untuk sekolah swasta," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI