Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa kementeriannya tengah mempersiapkan kurikulum darurat yang akan segera dirilis dalam waktu dekat.
Ia mengklaim bahwa kurikulum ini lebih sederhana daripada kurikulum sebelumnya.
Pengumuman itu ia paparkan pada Rabu (5/8/2020). Ia mengatakan bahwa kemeteriannya dituntut untuk bisa menyusun kurikulum dalam waktu singkat demi mengatasi permasalahan pemebelajaran selama pandemi.
"Kita ditantang untuk merevisi kurikulum yang biasanya minimal untuk merubah itu tiga tahun. Kita dipaksa untuk melakukannya dalam waktu 2-4 bulan. Alhamdulillah beberapa hari ke depan kami akan meluncurkan kurikulum covid, kurikulum darurat," kata Nadiem dilansir Suara.com dari tayangan Mata Najwa di YouTube Najwa Shihab, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: Mendikbud: Dana BOS Bisa Dipakai Untuk Beli Pulsa Guru dan Murid
Kendati demikian, ia masih belum mengatakan nama dan waktu peluncuran kurikulum darurat itu.
Nadiem hanya menjelakan bahwa kurikulum itu akan membantu para tenaga pendidik dalam menjalankan kewajibannya mengajar.
Kurikulum baru itu nantinya akan menuntut fokus para guru untuk mengerjakan tugas yang lebih pokok sebagai pengajar.
"Semua standar pencapaian yang tadinya sangat merepotkan guru untuk beradaptasi karena dikejar tayang kurikulum, jadi semakin ramping. Fokus pada kompetensi inti dan dasar yang benar-benar fondasi," jelas Nadiem.
Kurikulum baru ini nantinya akan diimplementasikan ke seluruh jenjang sekola SD, SMP, dan SMA. Terlebih untuk murid SD yang dinilai Nadiem memiliki kesulitan terbesar saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca Juga: Minta Pemprov DKI Ikut Pasang WIFI Buat Sekolah, PAN: Jangan Berdalih
"Spesifik SD yang PJJ itu paling sulit, jadinya kami menciptakan modul-modul PJJ. artinya kalau ini diikuti guru-guru modul ini khusus desain untuk di rumah dengan ada bagian partisipasi orangtuanya dan juga bagaimana guru membimbing," kata Nadiem yang juga menegaskan bahwa modul yang disiapkan itu untuk pembelajaran di rumah.