Tes Corona Bodetabek Tak Sebanding DKI, Pemprov: Penularan Tak Akan Selesai

Kamis, 06 Agustus 2020 | 14:57 WIB
Tes Corona Bodetabek Tak Sebanding DKI, Pemprov: Penularan Tak Akan Selesai
[Unsplash/Markus Spiske]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta menyebut kapasitas tes corona di daerah tetangga tak sebanding yang dimiliki ibu kota. Akibatnya, penularan virus corona Covid-19 dianggap tak akan kunjung selesai.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan saat ini kapasitas melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah 39.921 per satu juta penduduk. Jumlah ini, kata Widyastuti, jauh lebih banyak dari pada yang mampu dilakukan tiap daerah di Bodetabek.

Ia mengatakan penularan corona di ibu kota berpengaruh pada daerah penyangga warganya hilir-mudik ke Jakarta setiap hari. Namun kemampuan tes yang jauh berbeda ini akan membuat DKI kesulitan menangani penularan.

"Kalau kita melihat proporsi data (tes) gapnya sangat jauh. Artinya dengan upaya testing kita yang sudah luar biasa tanpa dibarengi dukungan tetangga, kita akan kesulitan karena tidak akan selesai-selesai, pada saat mobilitas penduduk masih sangat luar biasa," ujar Widyastuti dalam diskusi virtual, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: TOK! PNS Penolak Pemakaman Mayat Corona di Banyumas Divonis 3 Bulan Penjara

Imbasnya, kata Widyastuti, adalah meningkatnya tingkat penularan atau positivity rate sampai 7,4 persen dalam satu pekan terakhir. Padahal standar organisasi kesehatan dunia atau WHO menetapkan minimalnya 5 persen untuk bisa dianggap mengendalikan wabah.

Widyastuti menuturkan, saat ini ada dua hingga empat juta orang melakukan mobilitas dari Bodetabek ke ibu kota setiap hari. Jumlah ini sudah sama dengan kondisi Jakarta sebelum pandemi.

Karena itu, menurutnya diperlukan sinergitas atau penyelarasan dari Bodetabek terhadap kemampuan tes di Jakarta. Daerah lain harus mampu dengan cepat mendeteksi warganya yang terjangkit virus dari China ini.

“Minggu ini kita mencapai 7,4 persen, artinya ini menjadi warning untuk kita semua karena positivity rate di DKI meningkat. Sehingga bagaimana kita mensinergikan DKI bersama dengan Bodetabek karena tidak mungkin DKI bergerak sendiri,” pungkasnya.

Baca Juga: Ilmuwan Prediksi Vaksin Virus Corona Tak Ampuh bagi Orang Dewasa Obesitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI