Politikus Israel: Ledakan Lebanon Hadiah dari Tuhan di Hari Raya Yahudi

Kamis, 06 Agustus 2020 | 14:50 WIB
Politikus Israel: Ledakan Lebanon Hadiah dari Tuhan di Hari Raya Yahudi
Suasana di wilayah pelabuhan Beirut, Lebanon, setelah ledakan besar, Selasa (4/8/2020). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Anggota Knesset Israel Moshe Feiglin menyebut, ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) adalah "hadiah" dari Tuhan tepat di hari festival Yahudi Tu B’Av.

"Hari ini adalah Tu B’Av, hari yang penuh kegembiraan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan dan semua genius dan pahlawan(!) Telah mengatur untuk kami perayaan yang luar biasa ini untuk menghormati hari cinta." tulis Moshe Feiglin dikutip dari Midle East Monitor.

Moshe kemudian berspekulasi bahwa ledakan itu bukanlah kecelakaan dan juga mengklaim dia memiliki pengalaman dalam bahan peledak.

"Anda tidak benar-benar percaya bahwa ini adalah gudang bahan bakar yang berantakan, ya? Apakah Anda mengerti bahwa neraka ini seharusnya menimpa kita sebagai hujan rudal?! Saya punya pengalaman dengan bahan peledak. Ledakan terbesar yang saya alami adalah 2,5 ton TNT." ujar mantan pemimpin Likud tersebut.

Baca Juga: Ledakan di Beirut, Lebanon: Mengapa Amonium Nitrat Bisa Sangat Berbahaya?

"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti bom nuklir." tambahnya.

Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, mantan Likud MK tersebut mengatakan berharap Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan bahwa dia diizinkan untuk "bersukacita" karena ledakan tersebut terjadi di Beirut dan bukan Tel Aviv.

"Jika itu kami, dan saya berharap itu kami, maka kami harus bangga akan hal itu, dan dengan itu kami akan menciptakan keseimbangan teror." ujarnya dikutip dari Midlle East Monitor.

"Kita semua diizinkan untuk bersukacita karena itu meledak di pelabuhan Beirut dan bukan di Tel Aviv." ujarnya.

Sebuah gudang penyimpanan bahan kimia di Beirut meledak pada Selasa (4/8/2020), melukai ribuan orang dan menewaskan sedikitnya 100 orang.

Baca Juga: 250.000 Orang Kehilangan Rumah Akibat Ledakan di Beirut Lebanon

Ledakan itu awalnya dikaitkan dengan pengiriman kembang api, tetapi kemudian terungkap ada 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif yang tersimpan di gudang tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI