Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman merespons perihal foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tampak tidak mengenakan masker ketika memimpin rapat terbatas atau ratas di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (3/8/2020).
Menurutnya, meski protokol kesehatan diterapkan dengan begitu ketat, semestinya pihak istana bisa memperlihatkan Jokowi saat menggunakan masker agar menjadi contoh bagi masyarakat.
Dicky mengemukakan, sosok Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia bakal menjadi panutan masyarakat. Karena itu menurutnya, pihak Biro Pers Sekretariat Presiden bisa lebih bijak mengambil foto yang dipublikasikan kepada publik.
"Tentunya akan lebih bijak jika Biro Pers Sekretariat Presiden memperlihatkan foto Bapak Presiden saat mengenakan masker sehingga dapat jadi contoh untuk masyarakat umum," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: Epidemiolog Sebut WFH Jadi Opsi Utama Kala Kurva Covid-19 Kian Meningkat
Lebih lanjut, dia khawatir yang dilakukan Jokowi malah bakal dicontoh masyarakat yang belum tentu menjalani protokol kesehatan.
"Karena walaupun pada foto tersebut sebetulnya tidak terlalu berisiko terjadinya penularan, akibat beberapa protokol yang telah diterapkan pihak istana, namun masyarakat umum yang tidak jeli atau tidak melihat secara detail akan menyangka lain. Ini yang harus dihindari," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan Presiden Jokowi membuka maskernya saat berbicara memberikan arahan kepada para pembantunya dalam ratas.
Namun, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap ratas, termasuk menambah pembatas berupa kaca akrilik transparan untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
"Buka tutup masker, dan sudah ada kaca akrilik," kata Heru saat dihubungi wartawan, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga: Jaga Jarak di Angkutan Umum Berpotensi Terabaikan saat Pemberlakuan Gage
Dari foto Biro Pers Sekretariat Kepresidenan yang mendokumentasikan ratas pada Senin kemarin menampilkan, bukan hanya Jokowi yang menanggalkan masker diwajahnya. Beberapa menteri lainnya, seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga taampak tak menggunakan masker.
Tak hanya itu, sarana dan prasarana di lingkungan Istana juga ditata sesuai protokol kesehatan. Misalnya dengan menjaga jarak antara kursi tamu dengan kursi Presiden sejauh kurang lebih 2 meter hingga 2,5 meter.
"Di meja oval yang akan menerima tamu-tamu yang diundang oleh Bapak Presiden, kami siapkan pembatas. Pembatasnya kaca akrilik, sehingga Bapak Presiden walaupun berhadapan tetap ada batas," kata Heru.
Selain itu, setiap ruangan di lingkungan Istana jendelanya dibuka secara rutin supaya sirkulasi udara lancar dan tetap segar.
"Selain itu tetap menggunakan masker, tetap cuci tangan, dan tetap masuk ke tabung disinfektan. Sehingga semuanya terjamin protokol kesehatan di istana," katanya.