Warga Gorontalo Blokade Jalan Menuju Pelabuhan, Kesal Daerah Kebanjiran

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 06 Agustus 2020 | 04:30 WIB
Warga Gorontalo Blokade Jalan Menuju Pelabuhan, Kesal Daerah Kebanjiran
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea menyampaikan pernyataan di hadapan massa aksi yang memblokade jalan menuju ke Pelabuhan Gorontalo, Rabu (5/8/2020). [pras/gopos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga di Kota/Provinsi Gorontalo memblokade jalan akses menuju pelabuhan, tepatnya di Jalan Jalaludin Tantu pada Rabu (5/8/2020).

Warga dari lima kelurahan yang terdampak banjir, meliputi Kelurahan Bugis, Ipilo, Talumolo, Padebuolo, serta Tamalate yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Korban Banjir menggelar aksi mendesak pemerintah untuk mendengar nasib mereka yang kerap terdampak banjir.

“Pemerintah seakan tak peduli terhadap nasib kami. Sudah delapan kali kami dilanda banjir,” ujar warga sembari menghalangi kendaraan yang hendak melintas di jalan menuju ke Pelabuhan Gorontalo, seperti dilansir Gopos.id-jaringan Suara.com.

Aksi warga yang memblokade jalan membuat arus lalu lintas dari dan menuju ke Pelabuhan Gorontalo terhambat hingga tiga jam dan diwarnai aksi kericuhan. Massa akhirnya membubarkan diri sekira pukul 18.00 WITA atau sesaat setelah kedatangan Kapolres Gorontalo Kota AKBP Desmont Harjendro AP bersama Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea sekira pukul 17.30 WITA.

Baca Juga: Cek Tanggul Jebol, Perahu yang Ditumpangi Wali Kota Gorontalo Terbalik

Saat berada di lokasi Desmont mengimbau warga tetap menjaga kondusifitas daerah. Sejalan hal itu, Adhan juga ikut meminta agar warga tak melakukan hal-hal yang kontraproduktif. Dia juga menyampaikan, siap pasang badan terkait aspirasi yang disampaikan oleh warga.

“Sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Kota Gorontalo, saya punya tanggung jawab moral untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Adhan.

Menurut Adhan Dambea, selama ini ia melihat tidak ada langkah konkrit dalam penanganan banjir di Kota Gorontalo. Contohnya sumbatan yang terjadi di hampir semua saluran di Kota Gorontalo. Sumbatan-sumbatan itu mengakibatkan sistem drainase di Kota Gorontalo tak berjalan optimal, yang pada gilirannya menyebabkan terjadi banjir.

“Oleh karena saya sudah hadir di sini, maka saya akan pasang badan terhadap persoalan banjir di Kota Gorontalo,” tegas Adhan Dambea disambut antusias warga.

Lebih lanjut mantan Ketua DPRD Kota Gorontalo itu mengatakan, dirinya akan menghubungi dan menyampaikan pernyataan tertulis berkaitan aspirasi yang disampaikan warga. Yaitu berkaitan dengan penanggulangan banjir, yang sudah 9 kali menerjang wilayah Kota Gorontalo.

Baca Juga: Sungai Bone di Gorontalo Meluap Ratusan Rumah Terendam

“Malam ini saya akan menghubungi Gubernur. Saya kira perlu ada kepedulian pemerintah mengenai masalah ini,” ujarnya.

Setelah mendengarkan penyampaian Adhan Dambea, massa aksi mulai membuka blokade jalan. Kendaraan yang sempat tertahan perlahan kembali melintas.

Sementara Koordinator Aliansi Masyarakat Korban Banjir Agung Datau menyampaikan, aksi masyarakat menuntut kepedulian pemerintah terhadap banjir akan terus berlanjut.

Rencananya massa akan kembali melakukan aksi di DPRD Provinsi Gorontalo, Kamis (6/8/2020)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI