Ghappar mendapat jatah makan di dalam tahanan yang disajikan dalam mangkuk dengan banyak sendok untuk berbagi dengan sesama penghuni sel.
Ia juga sempat mengambil foto dokumen tentang 'pengakuan' bocah umur 13 tahun yang ingin 'bertobat atas kesalahan mereka dan menyerah secara sukarela'.
Ghappar sempat merasakan gejala virus corona dan suhu tubuhnya lebih tinggi dari biasanya. Ia kemudian di pindahkan ke ruangan dingin yang membuatnya tak bisa tidur.
Ketika kondisinya semakin parah, ia dipindahkan ke Pusat Kontrol Epidemi yang berisi tempat tidur dengan belenggu dan dijaga ketat oleh dua orang. Di sini, ia berhasil menyelundupkan ponsel dan mengirim cuplikan situasi kamar.
Baca Juga: AS Masukan 11 Perusahaan China Dalam Daftar Hitam Terkait Isu Uighur
Ia merekam dalam posisi tangan diborgol di kasur dan menunjukkan jendela yang dipasang jeruji besi dengan suara propaganda China sebagai latar belakang.