Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin ikut mengomentari foto viral itu.
Ia menjelaskan tulisan "NITROPRILL HD" di kantong-kantong itu kemungkinan Nitropril yang dibuat oleh Orica Mining Service.
"Orica menetapkan standar TNT untuk ledakan sebesar 15 persen. 0,15 x 2750 = 412,5. Satu lagi titik data yang menunjukkan ledakan itu beberapa ratus ton," tulis Lewis.
Ia mengatakan, angka 15 persen yang terkandung dalam bahan peledak seperti di kantong-kantong itu adalah batas atas untuk tujuan keselamatan.
Baca Juga: Pascaledakan, Persediaan Gandum Lebanon Hanya Cukup Untuk Sebulan
Lewis berasumsi, jika satu tas besar seberat 1000 kg atau 1 ton itu mengandung 20 persen maka diperoleh angka 550.
Warganet kemudian memberikan berbagai spekulasi di unggahan foto yang diduga tumpukan kantong-kantong amonium nitrat.
Tak sedikit netizen yang menyayangkan cara penyimpanan bahan peledak dengan tingkat keamanan rendah.