Presiden Lebanon mengatakan ledakan dahsyat tersebut terjadi akibat tumpukan amonium nitrat hingga 2.750 ton dan terbakar.
Gubernur Beirut mengatakan, "tidak ada angka akurat mengenai orang yang hilang."
Ledakan itu terjadi ketika ekonomi Lebanon menghadapi krisis terburuk dalam beberapa dekade.
Insiden tersebut juga terjadi beberapa hari sebelum putusan oleh pengadilan yang didukung PBB dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik al-Hariri.
Baca Juga: Kondisi WNI Pasca Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon