Suara.com - Buaya sepanjang 4,5 meter yang sempat ditangkap Warga Sempan Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengunakan jasa pawang akhirnya mati pada Selasa (4/8/2020) sore.
Buaya yang sempat menjadi tontonan warga karena ukurannya yang besar dengan bobot setengah ton tersebut dikuburkan warga dengan ritual khusus.
Sebelum dikubur badan dan kepala buaya terlebih dulu dipisahkan.
"Penguburan juga dilakukan lewat ritual khusus adat dipimpin pawang buaya dan toko adat setempat,"ujar Sekretaris Desa Kayu Besi Junaidi, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga: Minta Bantuan Pawang, Buaya Sepanjang 4,5 Meter Ditangkap Warga di Babel
Junaidi mengemukakan, bangkai buaya itu diangkut mengunakan alat berat berupa bekho menuju lokasi penguburan di tepian Sungai yang terletak di Desa Kayu Besi.
"Buaya diangkut mengunakan alat berat dari lapangan ke tepian sungai Kayu Besi," kata Junaidi.
Dari video yang beredar, tampak sejumlah warga dengan mengendarai sepeda motor mengiringi alat berat yang membawa buaya itu.
Diberitakan sebelumnya, buaya raksasa yang selama ini meresahkan warga berhasil ditangkap warga di Sungai Angkup pada Senin (3/8/2020), petang.
Buaya sepanjang 4,5 meter dengan berat mencapai 500 kilogram tersebut berhasil ditangkap, setelah warga meminta bantuan pawang dari Desa Kayu Besi Kecamatan Pudingbesar.
Baca Juga: Buaya Kali Pesanggrahan Diamankan di Rutan Kelas 1A Depok
"Penangkapan buaya dilakukan dengan cara dipancing mengunakan umpan kera. Kalau berat hampir mencapai setengah ton," ujar Warga Desa Sempan, Bambang pada Senin (3/8/2020).
Menurut Bambang, buaya tersebut dikabarkan pernah menyambar warga Desa Kayu Besi.
"Pernah nyambar warga Kayu Besi. Tapi berhasil selamat karena ada rekan yang menolong,"ungkap Bambang.
Bambang memperkirakan, buaya berasal dari perairan Sungai Angkup dan sering kali dilihat nelayan saat mencari ikan.
Dari video berdurasi 1 menit 13 detik yang sempat diabadikan warga. Tampak buaya masih dalam keadaan hidup. Namun pada bagian mulut dan kaki sudah terikat pada sebatang kayu.
Kontributor : Wahyu Kurniawan