Suara.com - Hingga kini, total ada sebanyak 22.909 pasien yang terkonfiramsi positif Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Jumlah tersebut merujuk pada data sejak bulan Maret hingga Rabu (5/8/2020) hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti mengatakan pihaknya tetap menerapkan tes secara masif layaknya Pemerintah Pusat. Bahkan, dalam praktiknya, ada dua strategi pendekatan saat tes berlangsung.
"DKI menerapkan tes, kita sama-sama strateginya sama dengan tingkat pusat. Ada testing, lacak, isolasi. Kami lakukan testing secara masif melalui dua srategi pendekatan," ucap dia dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube BNPB, Rabu siang.
Pendekatan pertama adalah tracking contact terhadap kasus konfirmasi positif Covid-19. Artinya, seusai pihak rumah sakit melaporkan adanya kasus positif, pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta langsung menelusuri jejak sang pasien tersebut.
Baca Juga: Kontroversi JRX, Dokter Kandungan Beri Alasan Ibu Hamil Wajib Tes Covid-19
"Jadi begitu ada kasus positif, yang dilaporkan oleh rumah sakit, kami langsung tracking di lingkungan sekitarnya yang kontak erat dengan pasien-pasien tadi," jelas Widyastuti.
VWidyastuti mengatakan, pihaknya juga fokus dalam mendatangi tempat-tempat yang berisiko terjadi penularan virus corona. Hal itu dilakukan bersamaan dengan menghitung laju insiden rate Covid-19.
"Insiden rate adalah jumlah kasus positif per 100 ribu penduduk. Semakin tinggi, semakin cepat tentunya semakin berisiko. Itulah yang kami sasar," kata dia.
Widyastuti menuturkan, selama sepekan ini, angka positivity rate di Ibu Kota sebesar 7,8 persen. Angka tersebut masih lebih tinggi dari angka yang ditetapkan oleh WHO, yakni kurang dari 5 persen.
"Selama sepekan ini, angka positivity rate di Jakarta sebesar 7,8 persen artinya masih lebih tinggi daripada angka WHO. Karena angka dari WHO harapannya dalam sepekan adalah kurang dari lima persen," kata dia.
Baca Juga: Hindari Covid-19, Restoran Pizza di Spanyol Pakai Aplikasi Pelayan Virtual
Meski demikian, Widyastuti menyebut jika secara kumulatif, angka positivity rate di DKI Jakarta adalah 5,5 persen. Jumlah tersebut juga merujuk pada data bulan Maret hingga saat ini.