Suara.com - Pemprov DKI Jakarta meyakini jumlah kasus Covid-19 di perkantoran lebih banyak dari pada yang saat ini dilaporkan. Pasalnya, ada perkantoran yang diduga menutup-nutupi kasus ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Andri Yansyah mengakui sudah menemukan beberapa kantor yang kedapatan menutupi kasus corona pegawainya. Ia tak menyebutkan nama kantornya namun perusahaan itu merupakan salah satu dari 26 kantor yang sudah ditutup sementara.
"Kalau ada yang nutup-nutupin sepertinya ada, pasti ada," ujar Andri saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/8/2020).
Andri mengatakan sekarang ini susah bagi perkantoran untuk menutupi kasus corona. Sebab pihaknya juga mendapatkan laporan dari media, masyarakat, dan bahkan internal kantor, yakni pegawainya itu sendiri.
Baca Juga: Hindari Covid-19, Restoran Pizza di Spanyol Pakai Aplikasi Pelayan Virtual
"Kita terima laporan juga dari internal dari karyawan itu sendiri, tetapi identitas karyawan itu dirahasiakan, bahkan kemarin yang 26 (kantor sudah ditutup) itu malah dari internal perusahaan tersebut, karena dia tau persis," jelasnya.
Karena itu, ia meminta agar para petinggi di kantornya tidak perlu menutup-nutupi kasus corona. Padahal, kata Andri, jika ditutupi maka kantor itu yang rugi karena operasional akan terganggu jika tidak segera dilakukan tindak lanjut.
"Makanya kita lakukan imbauan tidak usah ditutupin, karena kalau seumpama ditutupin akhirnya akan ketahuan," pungkasnya.