Jokowi: Akses Kesehatan Bagi Ibu Hamil Tak Boleh Berhenti Meski Ada Pandemi

Rabu, 05 Agustus 2020 | 14:31 WIB
Jokowi: Akses Kesehatan Bagi Ibu Hamil Tak Boleh Berhenti Meski Ada Pandemi
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama usai memberikan bantuan modal kerja kepada pedagang kecil yang terdampak COVID-19 di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita di layanan kesehatan harus terus berlangsung meski di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini dikatakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang Percepatan Penurunan Stunting di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

"Akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di Puskesmas dan Posyandu, kita harus pastikan tetap berlangsung tidak berhenti di tengah pandemi ini," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, makanan tambahan bagi ibu hamil dan sumplemen bagi ibu menyusui harus tetap berjalan.

Baca Juga: Kontroversi JRX, Dokter Kandungan Beri Alasan Ibu Hamil Wajib Tes Covid-19

"Yaitu pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan juga pemberian suplemen vitamin A bagi ibu menyusui dan makanan pendamping ASI," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta jajarannya melakukan aspek promotif, edukasi dan sosialisasi kepada ibu-ibu hamil dan keluarga. Sehingga kata dia bisa meningkatkan pemahaman untuk mencegah kasus stunting.

"Aspek promotif, edukasi, sosialisasi bagi ibu-ibu hamil pada keluarga juga harus terus digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman untuk pencegahan stunting," tutur Jokowi.

Bahkan kata Jokowi sosialisasi mengenai pencegahan stunting juga harus melibatkan PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT, RW dan relawan.

"Sekali lagi saya minta agar ini melibatkan PKK, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, RT dan RW serta relawan dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat," kata dia

Baca Juga: Kahiyang Ayu Melahirkan Anak Kedua, Ini Foto Kehamilannya

Lebih lanjut, Kepala Negara meminta penurunan angka stunting disambungkan dengan program perlindungan sosial terutama Program Keluarga Harapan (PKH) dan pembagian bantuan pangan non-tunai (BPNT) serta infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga tidak mampu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI