Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui klaster Covid-19 di perkantoran ibu kota terus bertambah. Bahkan, ada kemungkinan munculnya klaster besar di salah satu kantor di Jakarta Timur.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Andri Yansah mengatakan klaster besar atau masif di perkantoran ini karena jumlah pasien positif sudah cukup banyak. Bahkan angkanya di satu kantor yang tak disebutkan itu akan terus bertambah.
"Terindikasi (klaster besar) ada. Di Jakarta Timur," ujar Andri saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/8/2020).
Meski tak mau menyebutkan nama kantor atau lokasi rincinya, ia menceritakan awalnya di kantor itu terdapat tiga karyawan yang terpapar corona. Setelah itu pengelola melapor dan Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Tak Terapkan Kapasitas 50 Persen, Tiga Kantor di DKI Ditutup Sementara
Hasilnya, jumlah pegawai yang positif bertambah lagi enam orang. Sehingga totalnya sejauh ini ada sembilan pasien positif.
"Kemarin deteksi positif Covid-19, salah satu direkturnya. Begitu kantornya saja administrasinya, ada lagi yang terjangkit tiga. Nah begitu Dinkes turun semuanya nambah sembilan" kata Andri.
Andri mengaku sudah meminta agar dilakukan tes swab massal kepada seluruh pegawai di kantor itu. Tindakan ini disebutnya diperlukan karena sembilan pasien itu sudah tersebar dari berbagai sektor kantor itu.
"Saya perintahkan kepada perusahaan tersebut untuk seluruh karyawan melakukan tes PCR agar bisa kelihatan berapa orang yang di lapangan, berapa orang yang diproduksi," tuturnya.
Selama ini, kata Andri, penutupan kantor yang memiliki kasus positif tidak dilakukan pada semua bagian gedung. Hanya sebagian saja tergantung lokasi kasus ditemukan.
Baca Juga: Jadi Klaster Corona, 26 Kantor di Jakarta Ditutup, Ini Daftarnya
Namun untuk kantor yang berpotensi jadi klaster besar ini, Andri menyebut akan menutup keseluruhan kantornya jika benar jumlahnya semakin banyak.