Kepala Ditodong Pistol, Cerita Ibu dan 6 Anaknya Disekap Perampok di Warung

Rabu, 05 Agustus 2020 | 13:22 WIB
Kepala Ditodong Pistol, Cerita Ibu dan 6 Anaknya Disekap Perampok di Warung
Haryanti, korban perampokan yang disekap bersama enam anaknya di dalam warung di Ciracas, Jakarta Timur. (Suara.com/Bagaskara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uang sebesar Rp 170 juta beserta perhiasan milik pasangan suami istri, Zulhan Efendi (40) dan Haryanti (34) di kawasan Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020) digasak kawanan perampok.

Haryanti menceritakan kronologi saat warung sekaligus kediamannya disatroni oleh kawanan bandit sekira pukul 03.30 WIB, menjelang subuh.

Awalnya, Haryati yang saat itu sedang tertidur lelap tiba-tiba terbangun lantaran mendengar pintu samping rumahnya didobrak sekelompok orang.

"Awalnya pintu samping ini didobrak begitu 'dorr'. Cuma biasakan saya kira barang dagangan saya yang jatuh. Ternyata pas saya keluar itu rampoknya sudah masuk semua," kata Haryanti saat ditemui Suara.com di kediamannya Jalan Pule, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: Haryanti dan Anaknya Ternyata Disekap Komplotan Perampok di Warung

Menurutnya, perampok terlihat berjumlah 6 orang. 1 perampok berpistol, 1 pegang golok, 1 genggam pisau dapur, 1 orang khusus membawa kabel tis.

Sementara sisanya terlihat menunggu di mobil yang mereka kendarai.

Lokasi warung sekaligus rumah milik Haryanti, korban perampokan dan penyekapan di Ciracas, Jaktim. (Suara.com/Bagaskara).
Lokasi warung sekaligus rumah milik Haryanti, korban perampokan dan penyekapan di Ciracas, Jaktim. (Suara.com/Bagaskara).

"Kemudian satu orang todong pistol ke kepala saya. Dia tanya 'di mana hartanya?" kata Haryanti menceritakan lagi kronologi perampokan.

Tak hanya menodongkan pistol ke kepalanya, salah satu kawanan perampok itu kemudian menyandera anak korban yang paling bungsu berumur 1,5 tahun.

Melihat hal itu, sebagi seorang ibu, Haryanti kemudian sadar bahwa melawan bukan suatu pilihan.

Baca Juga: Gasak Uang Rp 170 Juta, Perampok Sekap dan Ikat Ibu dan Anak di Ciracas

"Jadi saya bilang kalau bapak apa yang mau bapak ambil silakan, ambil saja pak yang penting jangan diapa-apain anak saya," ucap Haryanti ke perampok waktu itu.

"Yaudah saya ditanya dimana emasnya semua, saya bilang saya enggak punya emas pak. Tapi semua udah digeledah lemari udah diacak-acak sama dia bongkar. Udah gitu dibawa duit Rp 170 juta uang penjualan pak, sama handphone dan beberapa slop rokok," kata dia.

Dia pun mengaku, saat itu tak bisa berbuat banyak. Ia bersama keenam anaknya berusia 15, 13, 6, 4, dan anak kembar masing-masing berusia 1,5 tahun tak berdaya diikat pakai kabel tis oleh kawanan garong tersebut.

Zulhan pada saat kejadian sedang tak berada di rumah lantaran dalam perjalanan mudik ke kampung halaman. Saat peristiwa itu, para pegawai kiosnya tak mendengar adanya aksi perampokan lantaran tertidur lelap. 

"Jadi pas rampoknya pergi saya teriak-teriak baru pada bangun pegawai saya. Saya teriak minta tolong," kata dia.

Setelah peristiwa itu, Haryati dan keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciracas. Sejauh ini, polisi pun masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyekapan keluarga yang dilakukan kawanan perampok. 

Dalam kasus perampokan ini, para pelaku kejahatan ini berhasil membawa kabuar uang tunai Rp170 juta, cincin emas, tiga unit telepon genggam serta sejumlah barang dagangan.

REKOMENDASI

TERKINI