Tangis Gubernur Beirut Pecah Lihat Kotanya Porak Poranda Akibat Ledakan

Rabu, 05 Agustus 2020 | 11:43 WIB
Tangis Gubernur Beirut Pecah Lihat Kotanya Porak Poranda Akibat Ledakan
Tangis Gubernur Beirut Marwan Abboud di depan wartawan. (Twitter/@skynewsarabia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tangis Gubernur Beirut Marwan Abboud pecah kala menjelaskan soal ledakan besar yang terjadi pada Selasa, (4/8/2020) hingga menewaskan 70 warganya dan menghancurkan kota.

Marwan Abboud mengaku belum pernah melihat ledakan sedahsyat itu dalam hidupnya. Ia juga menyatakan hari berkabung nasional di depan wartawan Sky News Arabian saat mendatangi lokasi bencana yang hanya tersisa puing-puing bangunan itu.

"Saya tak pernah melihat kehancuran seperti ini. Ini adalah petaka nasional. Ini adalah bencana bagi Lebanon," kata Abboud dalam video wawancara bersama Sky News Arabia, Rabu (5/8/2020).

Abboud beranggapan bahwa ledakan ini mirip dengan ledakan yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki.

Baca Juga: Jarak Lokasi Ledakan Beirut Hanya 7 Km dari KBRI Lebanon, 1 WNI Terluka

"Ada kebakaran di awal, setelah ledakan terjadi, yang penyebabnya kita tidak tahu" kata Abboud.

Gubernur Beirut itu juga merasa terpukul dengan penderitaan yang harus dialami rakyat Lebanon. Ia berhenti sejenak saat menjawab pertanyaan, lalu air mukanya berubah kemerahan.

Marwan Abboud kemudian tak bisa lagi menyembunyikan tangisnya di depan para wartawan. Ia lalu mengatakan agar rakyat Lebanon bersatu dan tetap kuat.

Warga terluka di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8).  [Foto/AFP]
Warga terluka di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8). [Foto/AFP]

Sementara itu, Pejabat tinggi Lebanon menyebut jika amonium nitrat yang biasa digunakan dalam pupuk dan bom, tersimpan selama bertahun-tahun di tempat ledakan, kemungkinan menjadi penyebab ledakan dahsyat di Beirut.

Sedikitnya 73 orang tewas dan ribuan cedera dalam ledakan hebat yang mengguncang kawasan pelabuhan di ibu kota Beirut hari Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Mengintip Pesona Beirut yang Dijuluki Paris Timur Tengah

Kata Menteri Kesehatan Hamad Hasan, lebih dari 3.700 orang lainnya cedera dalam ledakan yang mengakibatkan kerusakan luas di kota itu.

Pejabat Palang Merah Lebanon George Kettaneh mengatakan petugas bantuan sedang berusaha menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah gedung atau bangunan yang runtuh.

Foto-foto menunjukkan banyak kerusakan dan kaca-kaca jendela yang pecah beberapa kilometer dari pusat ledakan.

Belum ada laporan pasti tentang penyebab ledakan, tapi media lokal mengatakan lokasi kejadian adalah tempat penyimpanan kembang api.

Ledakan itu terjadi ketika pengadilan yang didukung PBB sedang menyidangkan empat orang dari kelompok Hizbullah yang dicurigai terlibat pembunuhan mantan perdana Menteri Rafik Hariri 15 tahun yangb lalu. Pembunuhan dengan menggunakan bom truk itu mengakibatkan kemelut di kawasan.

Pengadilan dijadwalkan akan mengumumkan keputusan atas keempat terdakwa yang kemungkinan akan kembali menggoncangkan Lebanon.

Insiden itu juga terjadi ketika Lebanon sedang mennghadapi krisis ekonomi dan keuangan gawat dalam beberapa dekade, ditengah meningkatnya ketegangan antara Hisbullah dan Israel di perbatasan. Pejabat Gedung Putih mengatakan, Presiden Trump terus memantau situasinya, kata direktur komunikasi strategis Alyssa Farah.

REKOMENDASI

TERKINI