Lebanon Diguncang Ledakan Besar, Banyak Negara Ramai Tawarkan Bantuan

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 05 Agustus 2020 | 11:04 WIB
Lebanon Diguncang Ledakan Besar, Banyak Negara Ramai Tawarkan Bantuan
Warga terluka di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara-negara di kawasan Timur Tengah menawarkan bantuan kepada Lebanon menyusul ledakan di Ibu Kota Beirut yang menewaskan puluhan orang.

Api di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar di seluruh kota dan pinggiran kota pada Selasa (4/8).

Dilansir dari Kantor Berita Anadolu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani berbicara melalui telepon dengan Presiden Lebanon Michel Aoun dan menyampaikan belasungkawa.

Al Thani juga menginstruksikan otoritas Qatar untuk mengirim rumah sakit lapangan ke Lebanon.

Baca Juga: Palang Merah Lebanon: Korban Ledakan Beirut Terperangkap dan Butuh Darah

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kazimi juga menyampaikan belasungkawa dan berharap pemulihan cepat bagi para korban.

Pemimpin Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG), Nechirvan Barzani, mengatakan di Twitter bahwa mereka mendukung rakyat Lebanon.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan pemerintah Lebanon.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui akun Twitternya menyatakan "Iran sepenuhnya siap untuk memberikan bantuan dengan cara apa pun yang diperlukan".

Ayman Safadi, menteri luar negeri Yordania, mengatakan negaranya siap untuk mengirim bantuan yang dibutuhkan ke Lebanon atas ledakan itu.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Lebanon Dikira Bom, Dita Soedarjo Ditegur Netizen

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi menawarkan bantuan dan mengatakan mereka siap mengirim bantuan medis dan kemanusiaan melalui mediator internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI