Suara.com - Kepala Palang Merah Lebanon George Kettaneh mengatakan ratusan orang yang terluka dalam ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, dibawa ke rumah sakit. Selain itu masih banyak orang yang terperangkap di rumah-rumah yang rusak akibat ledakan tersebut.
Kettaneh mengatakan kepada media setempat bahwa hingga saat ini jumlah pasti korban belum bisa dipastikan karena banyak yang masih terperangkap di rumah-rumah dan di gedung-gedung yang berada di wilayah ledakan.
Dilaporkan Reuters, Hotel Dieu Hospital di Beirut merawat lebih dari 500 orang dan tidak dapat menerima lebih dari itu. Puluhan orang yang terluka perlu segera diambil tindakan operasi dan rumah sakit kekurangan pasokan darah.
Diberitakan sebelumnya, ledakan besar terjadi pada Selasa (4/8/2020) di dekat pusat kota Beirut. Ledakan yang guncangannya terasa hingga ke penjuru ibu kota negara itu mengakibatkan kaca rumah-rumah penduduk pecah berantakan dan meruntuhkan balkon apartemen.
Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Ibu Kota Lebanon, Korban Berjatuhan
Kantor berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan Ledakan tersebut terjadi di daerah pelabuhan kota di mana terdapat gudang-gudang yang menampung bahan peledak. Sementara sumber lain menyebut terdapat bahan kimia yang disimpan di daerah itu.
Rekaman ledakan yang beredar di publik melalui media sosial menunjukkan asap naik dari distrik pelabuhan yang diikuti oleh ledakan besar. Mereka yang merekam apa yang awalnya tampak seperti kobaran api besar kemudian dikejutkan oleh ledakan itu.
Sejauh ini dilaporkan 10 orang meninggal dunia akibat ledakan tersebut dan ratusan lainnya luka-luka.