Kisah Adyos Triwicaksono, Keliling Sumatera Jual Kopi Pakai Vespa

Selasa, 04 Agustus 2020 | 19:56 WIB
Kisah Adyos Triwicaksono, Keliling Sumatera Jual Kopi Pakai Vespa
Adyos Triwicaksono, jual kopi keliling Sumatera. (Suara.com/Rio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemuda bernama Adyos Triwicaksono mulai mencoba keberuntungan dengan berjualan kopi keliling atau koling menggunakan vespa di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Uniknya, dia akan jual kopi dengan keliling Sumatera.

Pemuda berusia 26 tahun ini memilih keliling menggunakan vespa yang sengaja dimodifikasinya menjadi warung kopi atau warkop itu sekaligus untuk mengenalkan kopi khas Sumsel.

Mulai dari Kopi Robusta Semendo, Robusta Pagaralam, dan Arabica Semendo.

Bob sapaan akrabnya, mengatakan kopi asal Bumi Sriwijaya ini tak kalah dengan kopi dari wilayah lain di Indonesia.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Resto yang Punya Suasana Menenangkan di Jogja

“Kopi khas Sumsel sendiri memiliki rasa yang lebih pekat dan bertekstur tebal. Selain itu, flavour-nya lebih cokelat dan cukup dikenal keharumannya,” ujar dia saat dibincangi Suara.com saat berjualan di kawasan Bunderan Air Mancur Palembang, Selasa (4/8/2020) petang.

Bahkan, warga Palembang ini berencana akan keliling berjualan kopi dengan vespa kesayangannya tersebut dari kota pempek ini lanjut ke Jambi, Padang, Medan hingga ke Provinsi Aceh.

“Tujuannya bukan lain cuma satu, yakni untuk mengenalkan kopi khas Sumsel ke masyarakat yang lebih luas lagi. Ya, biar di luar sana tahu kalau kopi kita (khas Sumsel) juga nikmat,” kata dia.

Adyos Triwicaksono, jual kopi keliling Sumatera. (Suara.com/Rio)
Adyos Triwicaksono, jual kopi keliling Sumatera. (Suara.com/Rio)

Berjualan keliling hingga Aceh itu akan dilakukan pada Oktober 2020 mendatang.

Nantinya ia tak sendirian saat keliling, melainkan akan ditemani lima rekannya.

Baca Juga: Seorang Polisi Temukan Benda Menjijikan Ini di Secangkir Kopi

“Rencananya kita akan keliling sampai Aceh itu selama 30 hari. Kita akan singgahi setiap kota-nya untuk memperkenalkan kopi khas Sumsel ini,” tambah Bob.

Sementara di Kota Palembang, ia berjualan keliling seperti ini baru dua pekan.

Pasalnya, selama ini belum ada yang mencoba untuk berjualan kopi keliling.

“Kan bumi kita ini tengah dilanda pandemi Covid-19. Kami rasa kopi keliling ini menjadi salah satu jalan keluar di mana kami menyajikan kopi secara keliling dan menghindari kerumunan ramai,” ucap dia.

Dalam berjualan koling ini, ia menjual dengan harga yang cukup terjangkau. Mulai dari Rp 8.000 per cangkir.

“Harga menyesuaikan. Selain kopi khas Sumsel, kita juga menawarkan beragam menu lainnya seperti kopi saring susu, kopi hitam, cokelat, dan bandrek,” katanya.

Sejauh ini, ia mengkalim respons ‘wong kito’ cukup antusias menyambut kehadiran vespa koling ini. Di Palembang, ia kerap berjualan di kawasan Bunderan Air Mancur Palembang dan kawasan Jalan Pom IX Palembang.

Dalam satu hari, dirinya mengaku mampu menjual kurang lebih 50 cangkir kepada para penikmat kopi. Ia dan teman-teman berjualan mulai dari pukul 17.00 WIB sampai 24.00 WIB.

“Selama dua pekan ini, lumayanlah penjualannya. Target kita lebih ke anak-anak komunitas motor tua, vespa, sepeda, dan juga pelancong,” tutup Bob.

Kontributor : Rio Adi Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI