Suara.com - Pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung membuat pola seluruh aktivitas berubah. Salah satunya dari sektor pendidikan.
Para pelajar baik itu tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi terpaksa belajar dengan metode jarak jauh atau dalam bentuk daring.
Tentunya hal ini berimbas bagi mereka yang harus mendapat fasilitas pendidikan di negeri ini - yang paling subtil adalah kuota internet. Di sisi lain, kondisi perekonomian masyarakat tidak seragam.
Pada kenyataanya, banyak pelajar dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Berkaitan dengan itu, seorang warga bernama Wahyu Wiwoho menggalang dana bertajuk "Internet Gratis Untuk Pelajar Kurang Mampu" di laman kitabisa.com.
Baca Juga: Kesulitan Akses Internet, Siswa di Sulawesi Selatan Belajar di Sawah
"Inilah yang membuat saya tergerak untuk membantu sesama dengan kekuatan yang kita miliki masing-masing," tulis dia dalam laman isebagaimana dilansir Suara.com, Selasa (4/8/2020).
Wahyu mengatakan, berapapun nominal yang disumbangkan oleh segenap pihak yang melihat kampanye ini, bukan jadi soal. Kata dia, yang paling penting adalah kerja kolektif masyarakat Indonesia sehingga gerakan ini menjadi besar.
"Berapapun nominal yang teman-teman keluarkan tidak menjadi masalah, karena yang dibutuhkan adalah kolektivitas agar gerakan ini bisa menjadi besar sehingga dampaknya akan bisa segera terasa bagi pelajar yang membutuhkan," lanjut dia.
Wahyu menambahakan, dalam kondisi pandemi virus corona --yang membikin sulit secara ekonomi-- menghilangkan hak rakyat Indonesia untuk mengakses pendidikan.
Dia berujar, sejatinya pendidikan mampu mengentaskan kemiskinan.
Baca Juga: Cerita Pilu Wahyu: Seberangi Sungai Demi Belajar Daring, Nebeng HP Teman
"Jangan sampai kondisi pandemi dan kesulitan ekonomi menghilangkan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, karena sejatinya hanyalah pendidikan yang dapat mengentaskan mereka dari kemiskinan," bebernya.
Nantinya, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membeli modem dan kuota internet bagi seribu pelajar dengan latar belakang kurang mampu.
Dalam hal ini, bantuan ini akan menyasar kepada pelajar yang berada di Jabodetabek dan daerah lainnya.
"Namun tidak tertutup kemungkinan juga bisa untuk mereka yang tinggal di daerah lain," tutup Wahyu.
Hingga pukul 17.00 WIB, donasi yang terkumpul mencapai Rp 7.501.307. Sementara itu, dana yang dibutuhkan dalam kampanye internet gratis ini adalah Rp 200.000.000.