Geger Klaim Hadi Pranoto, Fahri Hamzah: Obat Tertolak Dukun Bertindak

Selasa, 04 Agustus 2020 | 13:48 WIB
Geger Klaim Hadi Pranoto, Fahri Hamzah: Obat Tertolak Dukun Bertindak
Penyanyi Anji bersama Prof Hadi Pranoto [Insagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menuliskan sindirannya terkait polemik obat covid-19.

Fahri berpendapat, ilmuwan di Indonesia tak memiliki juru bicara untuk memaparkan progres penelitian soal vaksin pandemi hingga membuat seseorang seperti Hadi Pranoto bisa tampil di publik.

Fahri kemudian mengaitkan pendapatnya yang dituangkan dalam tulisan berjudul "Obat Tertolak, Dukun Bertindak" itu dengan kasus klaim obat covid-19 yang dipaparkan oleh Hadi Pranoto.

Menurutnya, kemunculan Hadi dengan obat herbal temuannya adalah hasil dari terkurungnya para ilmuwan laboratorium yang tidak diberikan hak bicara.

Baca Juga: Hadi Pranoto Pernah Minta Maaf karena Hajatan Undang Rhoma Irama

"Di negeri yang para saintis terkurung di ruang laboratorium tanpa juru bicara, maka yang akan tampil menjawab persoalan adalah dukun atau "prof" Hadi Pranoto," sentil Fahri dalam unggahan Instagram-nya yang ditulis pada Selasa (4/8/2020).

Fahri Hamzah menyebut ilmuwan Indonesia tidak punya juru bicara untuk memaparkan progres penelitian. (Instagram/Fahri Hamzah)
Fahri Hamzah menyebut ilmuwan Indonesia tidak punya juru bicara untuk memaparkan progres penelitian. (Instagram/Fahri Hamzah)

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini lantas bertanya-tanya dengan progres yang dilakukan para peneliti di laboratorium lantaran selama ini ia hanya mendengar bahwa pemerintah akan mengimpor vaksin dari luar negeri.

"Entah apa yang dilakukan para peneliti kita di lab, tak ada kabar, nanti tiba-tiba keluar berita "vaksin import sudah tiba!". Lah, kirain lagi bikin sendiri diam-diam ternyata engga ngapa-ngapain, lalu muncul lah harapan palsu di mana-mana," sambung Fahri dalam keterangan tertulisnya.

Fahri ingin para ilmuwan memaparkan hasil penelitiannya ke publik soal progres yang sudah dicapai selama pandemi.

"Bangsa ini ingin mendengar. Apa semua kapok dengan kasus vaksin flu burung dulu?" sentil Fahri.

Baca Juga: Anggota DPR: Jangan Klaim Temukan Obat Covid-19 Hanya Demi Dagang

Ia pun meminta agar para saintis bersatu di depan dalam penanganan pandemi.

"Ilmuwan harus bersatu dan berada di depan, jangan biarkan politisi mendominasi percakapan soal pandemi ini!" pungkas Fahri.

Klaim obat covid-19

Sebelumnya, Hadi Pranoto yang mengaku sebagai pakar mikrobiologi mengklaim telah menemukan ovat covid-19.

Ia mengungkapkan cara kerja ramuan herbal antibodi Covid-19 buatannya yang diklaim menjadi solusi atas pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Hadi menegaskan, ramuan ini bukan obat Covid-19, melainkan herbal antibodi Covid-19 yang dibuatnya dari campuran buah-buahan lalu diuraikan dengan bakteri, kemudian dikemas dalam botol plastik berukuran 100 mililiter.

"Ini adalah senyawa sirsak kemudian manggis kelapa gula aren dan beberapa campuran lainnya ditambah penguraian teknologi bakteri biologi tanah," kata Hadi kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020).

Menurutnya, unsur tumbuhan dan tanah diambil berdasarkan teori bahwa kehidupan manusia berasal dari kedua unsur tersebut.

Hadi menjelaskan saat dikonsumsi, ramuan itu akan mencairkan lendir yang mengental di dalam tubuh karena Covid-19, lendir ini biasanya membuat pasien Covid-19 sulit bernafas.

"Cara kerja herbal ini adalah setelah kita membentuk antibodi dalam tubuh, dia akan mencairkan lendir yang mengental karena Covid-19 itu. Setelah infeksi manusia, dia akan mengentalkan cairan, kan organ tubuh mengkristalkan cairan dalam tubuh menutup pori-pori oksigen sehingga orang itu meninggal dunia karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh," jelasnya.

Setelah itu, kotoran dari proses pencairan lendir itu akan keluar melalui keringat, air seni dan air besar.

Hadi mengklaim sekitar 26 ribu pasien positif Covid-19 sudah merasakan khasiatnya, bahkan ia berencana akan memproduksi hingga 300 juta botol untuk disebarkan di seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI