250 Pekerja Positif Corona, Perusahaan Tambang di Malut Tetap Beroperasi

Selasa, 04 Agustus 2020 | 13:43 WIB
250 Pekerja Positif Corona, Perusahaan Tambang di Malut Tetap Beroperasi
[Unsplash/Markus Spiske]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pegiat hukum dan demokrasi dari Perkumpulan Demokrasi Konstitusional (Pandecta) Maluku Utara, Hendra Kasim, mengungkapkan terdapat ratusan pekerja PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), Halmahera Utara, Maluku Utara, yang terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19). Namun perusahaan tersebut masih beroperasi hingga sekarang.

Hendra mengatakan pihaknya sempat meminta kepada pemerintah daerah untuk bisa menghentikan aktivitas operasi pertambangan di PT NHM mengingat adanya penularan virus di sana. Namun yang dilakukan justru hanya mengkaratina para pekerja yang dinyatakan positif tanpa menghentikan operasi perusahaan tambang tersebut.

"Ada lebih dari 250 pekerja yang terkonfirmasi positif covid-19 tetapi perusahaan itu justru tetap melangsungkan eksplorasi pertambangannya sampai hari ini," tutur Hendra dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (4/8/2020).

Dengan adanya temuan tersebut, Hendra dan pegiat lainnya berpandangan bahwa ada superioritas khusus kepada pertambangan di dalam penanganan Covid-19. Hal itu disampaikannya lantaran melihat masyarakat di Maluku Utara harus menjalani protokol kesehatan sesuai dengan perintah dari pemerintah pusat ataupun daerah.

Baca Juga: 369 WNA di Indonesia Positif Covid, 9 di Antaranya Meninggal Dunia

Mulai dari mengenakan masker, berjaga jarak sampai berdiam diri di rumah karena adanya lockdown. Kondisi tersebut membuat roda perekonomian masyarakat jadi tersendat.

Akan tetapi, hal tersebut tidak terjadi pada perusahaan tambang, khususnya PT NHM.

"Kalau ada pulau yang melakukan lockdown itu mempengaruhi banyak hal, mempengaruhi aktivitas manusia sehingga ekonomi sudah tentu akan berpengaruh. Tetpi pertambangan, pertambangan tidak pernah berhenti beroperasi, terus beroperasi sampai hari ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI