Sekelompok Pria Potong Keris yang Dianggap Sakti, Videonya Viral

Selasa, 04 Agustus 2020 | 13:06 WIB
Sekelompok Pria Potong Keris yang Dianggap Sakti, Videonya Viral
Sekelompok Pria Potong Keris yang Dianggap Sakti, Videonya Viral
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, akun Twitter @blantik_pedhet mengomentari video tersebut dan menyalahkan aksi sekelompok pria ini.

Ia merasa para pria ini merusak keris karena terlalu membenci budaya Jawa.

"Sebegitu bencinya sama orang Jawa, sampai-sampai simbol budaya Jawa dirusak dan dipertontonkan seperti itu, keris hanya benda mati, tapi jika kebencianmu terhadap budaya Jawa terus kalian pertontonkan lambat laun dadamu sendiri yang robek karena hujaman keris, camkan itu," tulis @blantik_pedhet.

Video ini menarik perhatian banyak warganet. Hingga Selasa (4/8/2020), rekaman tersebut telah disaksikan lebih dari 66 ribu kali dan disukai seribu pengguna Twitter.

Baca Juga: Sambil Gendong Bayi, Customer Rekam Detik-detik Ojol Ngajak Ribut

Bahkan Direktur Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya ikut berkomentar atas video viral itu. Ia memanggil Fadli Zon, berharap sang politikus sekaligus kolektor keris itu merespon.

Kekinian, anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra itu telah buka suara.

Fadli Zon menjelasakan bahwa keris telah menjadi warisan budaya yang diakui UNESCO. Maka dari itu, ia berharap masyarakat Indonesia dapat menghargai senjata tradisional itu.

"Keris adalah benda budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO tahun 2005 sebagai Intangible World Cultural Heritage, Warisan Agung Budaya Dunia. Harusnya kita bisa menghargai budaya kita sendiri," tulis Fadli Zon, dikutip Suara.com.

Ia berpendapat bahwa orang-orang sering salah paham terhadap keris karena kurang pengetahuan.

Baca Juga: Fadli Zon Unggah Foto Sapi Kurban, Netizen: Ini Mah Pamer Bukan Niat Kurban

"Kesalahpahaman terhadap keris seringkali karena keterbatasan informasi dan pengetahuan," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI