Suara.com - Sejumlah warga Jepang di berbagai daerah dikejutkan oleh kiriman paket misterius yang ditandai berasal dari China.
Menyadur Japan Times, Selasa (4/8/2020), teror paket berisi benih tanaman itu mirip dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat dan Inggris.
Pihak berwenang memperingatkan adanya potensi penipuan dan mendesak masyarakat untuk tidak menanam benih yang belum diketahui jenisnya itu.
Pemerintah Jepang khawatir benih itu bisa berisi virus, bakteri, atau tanaman invasif.
Baca Juga: Lakukan Tes Covid-19 Bersama Tim dari China, Hong Kong Bantah Panen DNA
Peringatan itu mengikuti beberapa panduan dari pusat urusan konsumen negara itu dan stasiun karantina tanaman kementerian pertanian.
"Paket-paket itu mungkin penipuan untuk mengelabui penerima agar membayar produk tersebut," kata seorang pejabat Pusat Urusan Konsumen Nasional.
"Atau ini merupakan 'penipuan menyikat' di mana penjual berperan sebagai penerima dan memposting ulasan pelanggan palsu secara online untuk meningkatkan peringkat produk."
Seorang pejabat dari Stasiun Perlindungan Tanaman di Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengatakan penerima tidak boleh menanam benih karena mereka mungkin memiliki virus, kuman atau hama.
Pemerintah kota Miura, Prefektur Kanagawa, mengatakan bahwa seorang pria berusia 60-an membawa sebuah amplop kepada mereka pada 30 Juli yang mengatakan bahwa ia dikirim sesuatu yang mencurigakan.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, China Tetap Langsungkan Festival Bir Internasional
Amplop itu, berukuran sekitar 15 sentimeter persegi, berisi kantong plastik yang memuat sekitar 100 biji berwarna coklat.
Amplop, yang tak memiliki informasi pengirim, ditandai berasal dari kota Cina Shenzhen di provinsi Guangdong, China dan label dalam bahasa Inggris mengatakan itu berisi perhiasan.
Kejadian serupa juga berlangsung di Amerika Serikat pada akhir Juli lalu. Warga AS mendapat teror berupa paket berbentuk tempat perhiasan yang isinya adalah benih tanaman.
Sama seperti Jepang, Departemen Pertanian dan Makanan AS juga melarang warga menanam benih itu.