Tekor Awak! Fahri Hamzah Sudah Swab Test dan Rapid Test 5 Kali

Dany Garjito | Rifan Aditya
Tekor Awak! Fahri Hamzah Sudah Swab Test dan Rapid Test 5 Kali
Salah satu insiator Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Suara.com/Ria Rizki).

Cuitan Fahri sebenarnya mengomentari unggahan dari politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengaku sudah menjalani swab test dan rapid test virus corona (COVID-19) sebanyak 5 kali. Ia pun mengeluh mengeluarkan biaya banyak.

Keluhan tersebut diunggah melalui cuitan di akun Twitter @Fahrihamzah pada Senin (3/8/2020).

Cuitan Fahri sebenarnya mengomentari unggahan dari politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

Dalam unggahan di hari yang sama, Jansen membagikan foto-foto dirinya sedang melakukan rapid test. Ia memperlihatkan alat rapid tesnya menunjukkan hasil negatif.

Baca Juga: Saat Shin Tae-yong Bertaruh Nyawa: Penyakit Kronis Saya Memburuk

"Rapid.. Rapid dan Rapid lagi.. Sehat selalu untuk kita semua sahabat-sahabat semua," tulis Jansen, dikutip Suara.com.

Jansen menjelaskan bahwa rapid test ini menjadi syarat dan protokol jika akan bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini syarat aja dan protokol untuk jumpa bapak. Karena beliau sudah berumur dan usianya rentan. Sambil juga terus social distancing jaga jarak," ujarnya.

Mengetahui unggahan itu, Fahri Hamzah ikut berkomentar. Ia mengaku sudah berkali-kali melakukan swab test dan rapid test termasuk untuk syarat bertemu Presiden Joko Widodo.

"Aku sudah 5 kali swab bos jansen...sekitar 5 kali juga rapid test...termasuk waktu mau ke istana... tekor awak!" ujar Fahri.

Baca Juga: Gejala HMPV: Lebih Mirip Flu atau COVID-19?

Fahri Hamzah Sudah Swab Test dan Rapid Test 5 Kali (Twitter)
Fahri Hamzah Sudah Swab Test dan Rapid Test 5 Kali (Twitter)

Namun cuitan Fahri tersebut dicibir oleh warganet. Mereka meragukan mantan Wakil Ketua DPR RI ini kehabisan uang.

"Kurang simpatik Bang selaku mantan Anggota Yang Terhormat sekian tahun di Senayan dengan bisnis dan aset yang tidak sedikit ngetuit seperti ini. Kalau tekor bisa DM saya Bang! Kita nangis bareng," komentar @GoodFat03123626.

"Masa pengusaha benur, pelit sih, tekor segala buat kesehatan sendiri," tulis @MrDani29.

"Sekarang keluar bisa tekor banyak, lebih baik stay at home, sampai pandemi reda," kata @tanjung_nuzul.

Untuk diketahui, Kemenkes telah menetapkan harga maksimal rapid test sebesar Rp 150 ribu.

Sementara untuk swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Test Cepat Melokuler (TCM), pemerintah belum mengatur harganya.

Anggota Ombudsman RI Alvin Lie pernah mempertanyakan kenapa Kementerian Kesehatan hanya mampu membatasi harga rapid test antibodi.

"Kenapa yang diatur harga tertinggi hanya rapid tes, PCR bagaimana? PCR ini masih belum ada standarnya, harganya di atas Rp 1 juta bahkan ada yang sampai Rp 3 juta, juga standar pelayanannya, kalau rapid test itu 15 menit selesai, PCR ada yang sampai 5-7 hari," kata Alvin Lie, Selasa (7/7/2020).

Oleh sebab itu, dia meminta Kemenkes untuk bersikap tegas menentukan standar pemeriksaan swab test mulai dari harga hingga operasionalnya.