Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia ini menuturkan, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN pun terpantau naik 2,99 persen dari Rp 219,76 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp 226,32 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Pertumbuhan tersebut disumbang peningkatan perolehan giro sebesar 13 persen dari Rp 52,88 triliun pada menjadi Rp 59,75 triliun di kuartal II tahun 2020.
Dengan peningkatan giro tersebut, Bank BTN mencatatkan kenaikan dana murah (Current Account Savings Account/CASA) sebesar 3,75 persen mdari Rp 92,83 triliun menjadi Rp 96,32 triliun per semester I tahun 2020.
"Secara bertahap kami terus meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal," tutur Pahala.
Baca Juga: Pengajuan KPR ke Bank BTN Bisa Dari Rumah
Kinerja positif pada kredit dan DPK tersebut juga turut mengerek naik aset BBTN sebesar 0,68 persen yoy menjadi sebesar Rp 314,60 triliun.
Pahala menambahkan, walaupun masa pandemi covid-19, perseroan terus memupuk likuiditas.
Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan juga naik ke level 132,22 persen pada semester I/2020 dari 105,50 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) BBTN pun kian menguat untuk menopang laju bisnis dari level 16,99 persen menjadi 19,10 persen semester I tahun 2020," tukas Pahala.
Baca Juga: BTN Gelontorkan Rp 1,24 Miliar Bantu Pemerintah Lawan Covid-19