Penanganan Covid di RI, Media Asing: Influencer Dorong Pengobatan ala Dukun

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 03 Agustus 2020 | 14:07 WIB
Penanganan Covid di RI, Media Asing: Influencer Dorong Pengobatan ala Dukun
Penanganan Covid di RI, Media Asing: Influencer Dorong Pengobatan ala Dukun. Tangkapan layar (New York Times)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media asing mengkritik penanganan virus corona covid-19 di Indonesia. Salah satunya New York Times menyoroti influencer yang mendorong penyembuhan ala dukun.

Menyoroti kinerja pemerintah RI dalam penanganan virus corona covid-19

Artikel di New York Times dengan judul 'In Indonesia, False Virus Cures Pushed by Those Who Should Know Better' oleh Richard C. Paddock mengkritisi Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Dalam pemberitaan media asing tersebut, penulis menyoroti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mempromosikan kalung dari ramuan minyak kayu putih untuk menyembuhkan virus corona.

Baca Juga: Selain YouTube, Foto Anji dan Hadi Pranoto Juga Raib di Instagram

Gubernur Bali tak luput dari sorotan. Media asing tersebut heran sang gubernur mempromosikan obat covid-19, yakni menghirup uap dari arak yang direbus.

Kalung antivirus corona (Dok Kementerian Pertanian)
Kalung antivirus corona (Dok Kementerian Pertanian)

New York Times juga menyayangkan sejumlah influencer yang justru menyebarkan informasi salah melalui media sosial.

"Sejumlah influencer dan orang-orang yang menyebut dirinya pakar juga menyebarkan informasi yang tidak tepat di media sosial," demikian kritik media asing New York Times.

BACA JUGA: Diragukan Ilmuwan, Kalung Anti Corona Kementan Justru Dipuji 6 Artis Ini

"Termasuk menyebarkan informasi terkait thermo gun yang bisa merusak otak," lanjut kritik media asing tersebut terhadap dukun atau ahli gadungan di Indonesia.

Baca Juga: Mafindo: Video Anji dan Hadi Pranoto Sesat, Bisa Membahayakan Publik!

New York Times menilai Indonesia terpuruk akibat pandemi covid-19 sementara di sisi lain pemerintah juga seperti mengalami kesulitan untuk menyampaikan pesan berbasis ilmu pengetahuan yang konsisten tentang virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI