Jokowi: Masyarakat Khawatir Virus Corona, Saya Tak Tahu Sebabnya Apa

Senin, 03 Agustus 2020 | 10:43 WIB
Jokowi: Masyarakat Khawatir Virus Corona, Saya Tak Tahu Sebabnya Apa
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama usai memberikan bantuan modal kerja kepada pedagang kecil yang terdampak COVID-19 di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap masyarakat semakin khawatir dengan penyebaran virus Corona (Covid-19) yang terjadi akhir-akhir ini.

Meski tak mengetahui apa pemicunya, Jokowi menduga kekhawatiran itu karena ketidakdisipilinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai covid, entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah ke atas, karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (3/8/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 111 ribu lebih. Berdasarkan data per 2 Agustus 2020, kasus Covid mencapai 111.455. Total angka kematian 5.236 akibat Covid-19 dan angka kesembuhan mencapai 68.975.

Baca Juga: Pasien Sembuh Corona Tembus 15 Ribu, Khofifah: Jangan Bahagia Berlebihan

Kemudian Jokowi menyoroti angka kematian di Indonesia lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global.

"Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global," ucap dia.

Karena itu kata Jokowi hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama semua pihak dalam mengendalikan kasus Covid-19.

"Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama. Selain itu juga case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9 (persen) saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Kepala Negara meminta jajarannya fokus pada perubahan perilaku agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Data Bocor, Upaya Iran Tutupi Angka Kematian Kasus Corona Terungkap

"Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini saya ingin agar yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian kita," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI