Saat diajak Gus Dur ke rumah adik bungsunya itu, Gus Mus betul-betul tercengang. Penampilan Gus Iim tidak lagi perlente.
Gus Iim saat ditemui hanya memakai kaus oblong dan sarungan. Cara bicaranya dianggap seperti sufi, kata Gus Mus.
"Sikapnya kepadaku pun berbeda. Kalau dulu, seperti umumnya pengusaha, terkesan acuh tak acuh kepada orang biasa, sekarang begitu ramah dan semanak sebagaimana kakaknya. Bicaranya kelihatan seperti seorang Sufi yang arif," ujarnya.
Tidak hanya itu, sosok Gus Iim juga pernah membuat kejutan dengan menulis Antologi puisi berjudul "Bunglon". Banyak orang tidak menyangka karya tersebut berasal dari adik bungsu Gus Dur.
Baca Juga: Profil Singkat Almarhum Gus Im, Adik Bungsu dari KH Abdurrahman Wahid
"Dan yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang, tokoh 'misterius' yang sempat dijuluki pengamat Internasional ini, pernah menulis Antologi puisi berjudul 'Bunglon' yang dahsyat dan saat peluncurannya di TIM mengejutkan kalangan seniman yang tidak menyangka bahwa tokoh ini juga menguasai bidang seni seperti kakaknya," ungkap Gus Mus.
Untuk diketahui, KH Hasyim Wahid atau Gus Iim, meninggal dunia pada Sabtu (1/8/2020) menjelang subuh, di Rumah Sakit Mayapada Jakarta.
Menurut keluarga, adik bungsu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini dimakamkan di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
KH Hasyim Wahid atau Gus Iim merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia memiliki pengalaman di bidang pemerintahan sebagai salah satu pejabat di BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional).
Selain itu, ia juga pernah menjadi salah satu anggota dan pengurus dari PDI Perjuangan dan anggota YKPK (Yayasan Keluarga Pembina Kesatuan).
Baca Juga: Gus Iim Adik Bungsu Gus Dur Akan Dimakamkan di Ponpes Denanyar
Gus Iim juga pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), satu almamater dengan kakaknya, Gus Sholah yang lebih dulu wafat pada 2 Februari 2020.