Hindari Kemacetan, Pemudik Diminta Pulang Lebih Awal

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 02 Agustus 2020 | 05:13 WIB
Hindari Kemacetan, Pemudik Diminta Pulang Lebih Awal
Ilustrasi mudik, perantau, pemudik, pendatang. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono mengimbau para pemudik yang merayakan hari raya Idul Adha di kampung halaman untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dalam perjalanan kembali ke Jakarta dengan pulang lebih awal. Minggu (2/8/2020) ini, merupakan hari terakhir libur panjang.

Antisipasi ini perlu karena diprediksi Minggu (2/8) merupakan puncak arus balik menuju arah Jakarta dan sekitarnya sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.

"Kami khawatir kalau para pemudik tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, kemacetan tidak bisa dihindarkan. Untuk itu, pulang balik lebih awal akan lebih baik. Dan perjalanan pun akan lebih nyaman," kata Irjen Istiono melalui siaran pers, diterima di Jakarta, Sabtu (1/8/2020) malam.

Selain itu, Istiono mengimbau agar masyarakat yang melakukan perjalanan mudik bisa mengatur perjalanan dan menyesuaikan waktu untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas.

Baca Juga: Satu Keluarga dari Jakarta Positif Corona Mudik ke Aceh Barat

Ia juga mengimbau pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh.

"Gunakan masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan wajib dilakukan," tuturnya.

Jumlah kendaraan yang melintasi Tol Cipali pada Idul Adha 2020 ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan diperkirakan mencapai 40 persen. Namun demikian, secara umum arus lalu lintas ramai lancar dan terkendali.

Kakorlantas mengatakan pihaknya siap mengantisipasi lonjakan arus balik yang diperkirakan akan terjadi pada Minggu (2/8).

Baca Juga: Terjunkan 905 Personil, Dishub DKI Siap Awasi Takbiran dan Mudik Idul Adha

"In syaa Allah kami dengan stakeholders terkait siap untuk mengantisipasi arus balik," ujarnya.

Untuk itu, mulai Sabtu (1/8) sampai dengan hari Senin (3/8) jam 08.00 WIB, kendaraan barang sumbu tiga ke atas dari Jateng menuju Jakarta dilarang melewati jalur tol. Mereka dialihkan melewati jalur arteri atau jalan nasional. Pengalihan dimulai dari perbatasan Tol Jatim, Jateng, dan pintu keluar Tol Jateng. Dengan demikian dipastikan di pintu keluar Tol Kanci tidak ada kendaraan besar yang melewati jalur tol.

Pada arus balik, jumlah kendaraan diprediksi mencapai sekitar 160 ribu kendaraan pemudik yang kembali ke Jakarta melalui gerbang Tol Cikampek Utama dan 140 ribu melalui Kalihurip Utama sehingga arus kendaraan akan bertemu dan menumpuk di titik KM 66.

"Oleh karenanya, perlu dipersiapkan lebih awal untuk menerapkan contra flow dari km 65 sampai dengan km 47 arah Jakarta," imbuhnya.

Istiono pun meminta Dirlantas Jateng, Jabar dan Metro Jaya beserta jajaran bersama Dinas Perhubungan agar mengantisipasi penerapan pengalihan kendaraan barang tersebut serta mempersiapkan personel yang memadai untuk rekayasa lalu lintas, baik contra flow maupun one way secara situasional dari KM 65 sampai gerbang Tol Halim di Tol Dalam Kota Jakarta sesuai dengan dinamika di lapangan. (Antara)

Irjen Pol Istiono menegaskan tempat istirahat diminta untuk ditutup apabila sudah penuh dengan menggunakan sistem buka tutup tiap 2 jam.

Selain itu, juga perlu dilakukan patroli secara terus menerus agar tidak ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan tol.

"Untuk itu, diharapkan kesiapsiagaan penuh jajaran untuk antisipasi arus balik ini," kata mantan Kapolda Babel ini.

Kakorlantas Istiono mengimbau kepada para pemudik apabila merasa lelah dan capai untuk segera beristirahat di rest area.

"Jangan memaksakan diri untuk terus jalan. Keselamatan adalah hal yang utama," pesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI