Suara.com - Otoritas berwenang Korea Selatan menangkap pendiri sekte kristen rahasia, Lee Man-hee atas dugaan menyembunyikan infromasi penting terkait penyelidikan Covid-19 di negara tersebut.
Menyadur The Guardian, Lee Man-hee merupakan pemimpin dari perkumpulan gereja Shincheonji yang menjadi pusat 5.200 kasus infeksi virus corona di Korsel.
Jumlah tersebut menyumbang 36% dari total sebaran kasus Covid-19 di negeri gingseng ini.
Jaksa penuntut umum menuduh pria berusia 89 tahun itu telah bekerjasama dengan para pemimping sekta lain untuk menyembunyikan informasi gereja dari pihak berwenang selama puncak wabah yang menyebar di antara lebih dari 200 ribu pengikutnya.
Baca Juga: Selain Perangi Covid-19, Alaska Harus Berhadapan dengan Wabah Sifilis
Kantor berita Yonhap melaporkan Lee diduga menyembunyikan rincian anggota gereja dan tempat pertemuan kelompok tersebut saat pihak berwenang mencoba melacak rute infeksi pada Februari lalu.
Selain itu, pria ini juga dituding menggelapkan sekitar 5,6 miliar won atau sekitar 68 miliar dana gereja.
Melalui sebuah pernyataan sekte, Lee mengatakan prihatin dengan tuduhan pemerintah terkait informasi pribadi anggota, padahal dirinya tak pernah berusaha menyembunyikan apapun.
Pria yang menggambarkan pandemi virus corona sebagai perbuatan iblis yang bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan sektenya ini ditangkap setelah pengadilan di distrik Suwon, Seoul selatan, menyetujui surat penangkapan.
Disebutkan, pihak kejaksaan Korsel belum memberikan keterangan lebih lanjut tentang penangkapan ini.
Baca Juga: Ingin Matikan Virus Corona, Pria Ini Sengaja Bakar Minimarket Miliknya
Menurut data Worldometers, Korsel mencatatkan total infeksi virus corona mencapai 14.336 dengan 301 kematian.
Sementara per Sabtu (1/8), muncul 31 kasus Covid-19 baru dengan 301 kematian baru. Adapun sekitar 13.233 pasien telah dinyakatan pulih.